Jakarta,ruangenergi.com–PT PLN Energi Primer Indonesia, anak usaha PT PLN (Persero) membutuhkan 16 kargo LNG.
Menurut rencana,EPI dari tahun ini hingga tahun 2025 mendatang akan melakukan gasifikasi pembangkit di 21 lokasi. PLTG maupun PLTMG dengan total kapasitas 2,2 GW akan mendapatkan jaminan pasokan gas dengan PLN melakukan pengembangan infrastruktur gas dan juga LNG Hub.
Untuk 2,2 GW pembangkit tersebut EPI membutuhkan 16 kargo LNG selama setahun,dan sudah memastikan pasokan melalui kontrak dengan KKKS, namun tantangannya hari ini kan memang infrastruktur, maka PLN akan membangun ini.
Demikian disampaikan Direktur Gas dan BBM PLN EPI Rakhmad Dewanto saat mendampingi Direktur Utama PT PLN EPI Iwan Agung Firstantara dalam konferensi pers, Selasa (28/02/2023) di Jakarta.
Rakhmad juga menjelaskan pada tahun ini hingga tahun 2025 mendatang PLN akan melakukan gasifikasi pembangkit di 21 lokasi. PLTG maupun PLTMG dengan total kapasitas 2,2 GW akan mendapatkan jaminan pasokan gas dengan PLN melakukan pengembangan infrastruktur gas dan juga LNG Hub.
Rakhmad menuturkan, tidak menutup kemungkinan bahwa kedepan PLN EPI bisa mengembangkan portofolio bisnis di bidang LNG dengan fasilitas gas yang telah dibangun ini. Kata dia, PLN EPI juga aktif melakukan supply gas baik dari domestik maupun dari luar negeri.
“Itu pertama, kita kembangkan portofolio LNG kita. Kita terus mencari sumber pasokan baru baik domestik maupun opsi lainnya. Lalu, kita kembangkan infrastruktur,” jelas Rakhmad.
Sebelumnya,Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara menjelaskan pada tahun ini perusahaan akan mengembangkan fasilitas gas. Hal ini dilakukan untuk menjamin Pembangkit Listrik Tenaga Gas di wilayah 3T mendapatkan pasokan. Untuk pertama, PLN akan membuka lelang pada bulan ini untuk fasilitas gas di Nias.
“Kita launching gasifikasi di Nias. Bulan depan kita akan buka tender lebih banyak lagi untuk penyediaan baik itu FSRU, Small scale LNG storage maupun floating hub untuk pasokan LNG ke pembangkit,” ujar Iwan dihadapan media massa.