Jakarta,ruangenergi.com–Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara menyampaikan untuk mendukung produksi minyak dan gas secara berkelanjutan, SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) meningkatkan program pengeboran sumur eksplorasi secara masif di tahun 2023.
Investasi pengeboran sumur eksplorasi tahun 2023 mencapai US$ 1,7 miliar atau meningkat 112% dibandingkan realisasi tahun 2022 sekaligus menjadi investasi sumur eksplorasi terbesar sejak tahun 2015.
“Jumlah sumur eksplorasi yang ditargetkan untuk di tajak di tahun 2023 mencapai 57 sumur. Tingginya investasi sumur eksplorasi tersebut menunjukkan bahwa potensi hulu migas di Indonesia masih prospektif dan menarik minat investor”, kata Benny,Selasa (18/4/2023),di Jakarta.
Benny menambahkan bahwa kegiatan pengeboran sumur eksplorasi menjadi kunci untuk penemuan cadangan migas yang baru guna mendukung produksi migas nasional secara berkelanjutan karena kebutuhan energi migas terus meningkat setiap tahunnya.
Eksplorasi yang masif dan agresif menjadi pilar untuk mencapai target peningkatan produksi migas nasional di tahun 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD).
Produksi migas akan menyebabkan berkurangnya cadangan migas nasional sehingga harus terus ditemukan cadangan migas yang baru untuk menggantikan cadangan yang sudah diproduksi.
Benny menjelaskan bahwa untuk dapat mendukung peningkatan produksi migas nasional guna mencapai target tahun 2030, maka penemuan cadangan migas yang baru harus lebih besar dari yang diproduksikan sehingga membuka ruang untuk melakukan peningkatan produksi migas nasional.
“Penemuan migas tersebut tidak hanya menunjukkan bahwa potensi hulu migas di Indonesia masih menjanjikan, tetapi menjadi bukti bahwa industri hulu migas memiliki penguasaan teknologi yang mumpuni dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing. Hal tentu akan semakin menarik minat investor untuk menanamkan investasi di hulu migas Indonesia karena ketersediaan teknologi dan SDM yang handal”, ujar Benny.