Jakarta,ruangenergi.com– Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM) Arifin Tasrif indikasikan adanya partisipasi dari pihak lain yang memiliki kompetensi untuk bisa mendukung kepastian proyek Abadi Masela sudah bisa berjalan (beroperasi).
Di sisi lain,mantan Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Jepang itu, menegaskan untuk Masela sudah ada titik temu.
“Shell mau lepas sahamnya ke Pertamina dan eksekusi akhir bulan ini. Telah disepakati konsorsium terbentuk antara Inpex dengan Pertamina, dan juga dengan Petronas.Begitu juga ingin memastikan proyek ini juga bisa didukung oleh pihak-pihak yang punya kompetensi memadai. Untuk itu kita melihat kemungkinan adanya partisipasi dari pihak lain yang memiliki kompetensi untuk bisa mendukung kepastian proyek ini sudah berjalan. Kita sudah coba Shell akan tetap tinggal, tetapi memang niatnya sudah ingin meninggalkan karena akan mencari daerah yang lebih menarik,” kata Arifin Tasrif dihadapan Komisi VII DPR RI Komisi VII saat melakukan rapat kerja dengan Menteri ESDM RI, dengan agenda: 1. Progres divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk 2. Progres regulasi terkait ekspor pasir laut atau sedimen 3. Progres Blok Masela 4. Lain-lain,Selasa (13/06/2023) di Jakarta.
Dalam paparan tertulis, Mesdm Arifin Tasrif menyampaikan, agar proyek Abadi Masela dapat dilaksanakan maka perlu revisi ke-2 POD I Lapangan Abadi Masela dengan
memasukkan scenario CCS (tambahan investasi USD1,1- 1,4 miliar).
Inpex telah menyampaikan surat Final Revisi 2 Rencana Pengembangan Lapangan 1 (Revisi 2 POD I) dengan memasukkan carbon capture storage (CCS) kepada SKK Migas tanggal 4 April 2023.
Kemudian, proses divestasi Shell untuk segera mendapatkan partner baru. Calon pengganti Shell sedang dalam tahap penyelesaian, ditargetkan selesai pada Juni 2023.
Arifin paparkan, perspektif investor terhadap proyek Abadi Masela ini berupa:
1. Produktivitas reservoir lapangan Abadi sangat bagus.
2. Biaya Capex sangat tinggi ditambah kewajiban untuk membangun fasilitas CCS.
3. Lokasi remote, butuh fasilitas pipa sejauh 180 km dan melewati palung dengan kedalaman 1,2 – 1,3 km.