Kelola Blok Masela, Pengamat Minta Pertamina Langsung Tancap Gas

Jakarta, Ruangenergi.com – PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Upstream yaitu PT Pertamina Hulu Energi (PHE) resmi mengelola Blok Masela menggantikan Shell. PHE bekerjasama dengan Petronas melalui Petronas Masela Sdn. Bhd mengambil alih 35% kepemilikan Shell di blok tersebut.

PHE nantinya akan mengelola 20% dari kepemilikan tersebut dan 15% akan dikelola oleh Petronas Masela

Pengamat energi, Inas Nasrullah Zubir menilai langkah ini sangat baik. PHE, kata Inas, memang berpengalaman melakukan eksplorasi, pengembangan, dan produksi minyak dan gas laut dalam baik di Indonesia maupun di luar negeri. Termasuk soal teknologi, PHE dinilai sangat menguasai.

“Kalau teknologi pengeboran tengah laut enggak masalah, itu mereka (PHE) sudah biasa dan sangat menguasai. Jadi teknologi enggak masalah,” ujarnya di Jakarta, Rabu (26/7/2023).

Menurut Inas, dengan mengelola laut lepas termasuk Blok Masela, ke depan PHE akan lebih berpeluang untuk pengerjaan wilayah kerja lain. Tawaran akan semakin banyak, termasuk mengerjakan hal serupa di negara lain.

“Kalau semakin kita kuasai teknologi pengeboran bawah laut, besok Timor Leste bisa pakai kita,” kata mantan Anggota DPR ini

Dia menegaskan kinerja Pertamina, termasuk PHE sekarang sudah bagus. Untuk itu, tinggal dukungan dari negara saat mengelola Blok Masela. Dukungan tersebut harus datang dari pemerintah maupun DPR sehingga tidak akan menghambat kerja PHE. Salah satunya, menurut Inas adalah pemberian tax holiday bagi Pertamina dalam mengelola blok tersebut.

“Jangan (perusahaan) asing saja yang dapat. Pertamina juga seharusnya dapat,” ujar Inas.

Selain itu, dia mengusulkan agar bea untuk impor peralatan pengeboran kalau perlu nol persen, karena hal tersebut sangat penting untuk Pertamina bekerja.

“Pokoknya kita dukung pekerjaan BUMN selama itu bagus,” katanya seraya mengingatkan agar PHE cermat dalam membuat perhitungan mengerjakan Blok Masela.

Sebelumnya, 25 Juli 2023 PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina bersama Petronas dipastikan mengambil alih 35% saham Shell Upstream Overseas Services Limited (SUOS) di Blok Masela.

Dalam hal ini, PHE dengan porsi 20% dan Petronas 15%. Alih kelola ini ditandai dengan penandatanganan Sale Purchase Agreement (SPA) yang digelar dalam acara IPA Convex 2023 di ICE, BSD City.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan bahwa demi memenuhi kebutuhan energi nasional dibutuhkan komitmen untuk menjaga pasokan migas dari sisi hulu.

“Selain mengelola lapangan eksisting maka diperlukan strategi untuk mengembangkan lapangan baru, salah satunya adalah Lapangan Abadi di Blok Masela,” ungkap Nicke.

PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina memiliki pengalaman panjang dalam kegiatan eksplorasi, pengembangan, dan produksi minyak dan gas laut dalam baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Selain itu, PHE, melalui salah satu anak usahanya, juga memiliki pengalaman yang terbukti dalam pengembangan dan pengoperasian Kilang LNG Badak dan juga pemasaran LNG domestik dan internasional.

“Kemampuan dan kehandalan PHE yang menjadi bukti kuat bahwa Pertamina selaku BUMN dapat membangun kerjasama dengan partner global. Kedepannya Pertamina berharap dapat melakukan kerjasama strategis pengembangan bisnis dan potensi lainnya di masa mendatang, ” paparnya.

Nicke menjelaskan bahwa kedepannya Lapangan Abadi Blok Masela berpotensi menyerap hingga 10.000 tenaga kerja.

“Kita berharap pengembangan Blok Masela  dapat membantu percepatan pengembangan area lokal sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan dapat menyerap tenaga kerja lokal. Hal ini tentunya akan berdampak langsung pada pengembangan ekonomi di wilayah Indonesia Timur,” pungkasnya.(SF)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *