Jakarta, ruangenergi.com – Direktur Eksekutif Energy Watch, Daymas Arangga berpandangan terkait isu pergantian Dirut Pertamina, dia menilai kualifikasi seseorang untuk menjadi dirut BUMN tentunya diperlukan kualifikasi kepemimpinan yang inovatif, berkomitmen dan memiliki integritas.
“Mengenai kepantasan seseorang untuk menjabat posisi dirut tersebut, pada akhirnya akan di bawah kewenangan Kementerian BUMN dan ditentukan oleh Tim Penilai Akhir (TPA),” ujarnya melalui keterangan tertulis yang dikutip pada (28/07/2023).
Dia juga menganggap, pergantian direktur BUMN itu wajar. Apalagi masa jabatnya sudah memasuki lima tahun. Namun apabila dari hasil penilaian ternyata kinerjanya bagus dan memberikan perubahan ke arah yang lebih baik, maka pertimbangan untuk melanjutkan masa kepemimpinannya juga merupakan langkah yang strategis.
“Mengingat kita sudah memasuki masa-masa tahun politik juga,” kata dia.
Sebelumnya, beredar informasi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan sinyal akan melakukan perubahan terhadap susunan direksi beberapa BUMN, salah satunya Pertamina.
Lebih jauh, nama Basuki Tjahaja Purnama atau lebih familiar dengan Ahok dikabarkan masuk ke dalam bursa pertimbangan Direksi Pertamina. Saat ini Ahok menjabat sebagai komisaris. Apabila Ahok dipilih menjadi direktur utama, ia akan menggantikan Nicke Widyawati.
Meski belum jelas, namun sinyal reorganisasi sejumlah BUMN sudah disampaikan oleh Erick yang memberikan kesempatan kedua wakilnya untuk me-review seluruh kinerja BUMN.