ISF 2023, Pertamina Ajak Gali Potensi & Kemampuan Untuk Produksi Bahan Bakar Alternatif

Jakarta, Ruangenergi.comPertamina melalui anak usahanya PT Pertamina International Shipping dan PT Pelindo menandatangani kerja sama dalam pengembangan Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT) di Kalibaru, Jakarta Utara, beberspa waktu lalu.

Kerja sama pengembangan JIGT ditandatangani CEO PT Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi dan Direktur Strategi Pelindo Prasetyo dengan disaksikan Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri BUMN II Rosan Perkasa Roeslani, Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha (SPPU) Pertamina A. Salyadi Saputra, dan Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono.

Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo memberikan apresiasi atas sinergi yang dilakukan oleh dua BUMN tersebut. Menurutnya, pembangunan JIGT akan menjadi infrastruktur yang sangat strategis untuk pengembangan energi terbarukan ke depan.

“JIGT akan menampung multi green products yang dikelola secara green dan diharapkan menjadi flagship Pertamina dan Pelindo,” ujarnya.

Hal tersebut dipertegas oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan, JIGT akan dibangun lebih modern, ramah lingkungan dan akan menjadi yang tercanggih di Indonesia. Terminal yang berlokasi di Kalibaru ini juga nantinya akan lebih besar dan melengkapi Integrated Terminal Plumpang yang saat ini merupakan tulang punggung infrastruktur BBM di Jawa Bagian Barat.

“Jakarta Integrated Green Terminal di Kalibaru dirancang sesuai dengan tren transisi energi serta pengembangan bisnis energi hijau masa depan Pertamina, selain itu juga menjadi terminal energi dengan standar operasional terbaik,” ujar Nicke.

Ia menambahkan, JIGT tidak hanya akan menampung bahan bakar seperti m, BBM, Gasoline, dan Biodiesel tapi juga dirancang untuk bisa menampung LNG, CPO, UCO (Used Cooking Oil), dan petrokimia.

“JIGT juga dirancang untuk mengantisipasi tren peningkatan kebutuhan energi yang sesuai dengan target pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuh Nicke.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina International Shipping (PIS), Yoki Firnandi menyampaikan, dalam ³, JIGT akan dibangun dan dikelola PIS selaku Subholding Integrated Marine Logistics yang selama ini fokus mengelola terminal energi strategis.

JIGT dibangun di kawasan yang dikembangkan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) di area Kalibaru, Jakarta Utara yang bebas penduduk, berbatasan dengan tepi laut, dan memiliki tambatan lepas pantai yang bisa menampung kapal-kapal besar.  Dengan luas area 64 hektare, JIGT diproyeksi memiliki kapasitas penampungan hingga 6,3 juta barel.

Pembangunan terminal direncanakan berdasarkan perhitungan kebutuhan energi nasional yang akan terus meningkat dan semakin bervariasi selama beberapa tahun mendatang.

Lokasi JIGT cukup strategis dan bisa menjadi pintu gerbang ekosistem perdagangan energi melalui koridor Singapura – Indonesia yang memiliki porsi 30%-35% alur perdagangan global untukññ minyak dan LNG.

Dalam pembangunannya, JIGT akan menerapkan aspek ESG dan bebas emisi. JIGT nantinya akan dioperasikan 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.(Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *