Pertamina Hulu Energi Siapkan Sumur Appraisal di Sunda-Asri Basin

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Nusa Dua,Bali,ruangenergi.comSub Holding Upstream PT Pertamina Hulu Energi (PHE) memastikan sudah sepakat dengan ExxonMobil Indonesia untuk sama-sama melakukan penjajakan potensi pemanfaatan Sunda Asri Basin untuk carbon capture storage (CCS).

Saat ini PHE sedang mempersiapkan sumur appraisal untuk bisa memanfaatkan cekungan itu  sebagai tempat menaruh jutaan ton karbon di sana.

“Iya, sedang disiapkan sumur appraisal. Kami sedang membahasnya,” kata Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi Wiko Mirgantoro kepada ruangenergi.com di sela-sela ajang The 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas 2023.

Appraisal well adalah sumur eksplorasi yang dibor untuk menentukan luas dan ukuran cadangan minyak dan gas bumi yang sudah ditemukan oleh wildcat well.

Dalam pemberitaan ruangenergi.com, ExxonMobil dikabarkan akan memindahkan pabrik petrokimia ke Indonesia.

Lokasi yang diincar adalah di sekitar Banten, maupun Lampung untuk membangun fasilitas pabrik petrokimia di Indonesia.

ExxonMobil Indonesia siapkan dana US$10 miliar untuk membangun komplek petrokimia. Selain melakukan pengolahan minyak bumi, ExxonMobil juga memproduksi, mengangkut, berdagang, dan menjual produk-produk petrokimia seperti olefin, aromatik, plastik polietilena dan polipropilena, serta berbagai produk khusus lainnya.

“Petinggi ExxonMobil sedang mempelajari kemungkinkan pindahkan (mendirikan) pabrik petrokimia di Indonesia.Petrokimia ini nantinya produknya sudah green dimana CO2 yang dihasilkan diinjeksikan ke sumur migas,” kata salah satu petinggi institusi migas dalam bincang santai bersama ruangenergi.com, Selasa (19/09/2023) di Nusa Dua Bali.

Exxon,lanjutnya, sedang dekati Pertamina untuk bisa memanfaatkan cekungan Sunda dan Asri.

Dalam catatan ruangenergi.com, PT Pertamina (Persero) telah mendeteksi adanya potensi tempat penyimpanan karbon di Cekungan Sunda-Asri sebesar 2 giga ton Co2.

Perusahaan yang dipimpin Nicke Widyawati , menilai Cekungan Sunda-Asri dapat menjadi lokasi penerapan teknologi penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon atau carbon capture, utilizaton and storage (CCUS).

Nicke Widyawati mengatakan penemuan tersebut dapat menjadi lokasi injeksi karbon yang ditampung di wilayah reservoir yang cadangan migasnya mulai menipis.

“Kami menemukan satu lokasi di Sunda Asri-Basin. Besar sekali untuk storage CO2,” kata Nicke di Hotel Ritz Carlton Jakarta pada Senin (14/8/2023).

Cekungan Sunda-Asri terletak dibagian barat laut Jawa, timur laut Selat Sunda, dan barat laut cekungan Jawa Barat selelah utara. Cekungan ini berbatasan dengan cekungan Sumatera Selatan.

Studi Pertamina juga menemukan total potensi penyimpanan karbon sebesar 400 giga ton dari seluruh cekungan migas di Indonesia. Menurut Nicke, implementasi CCUS di dalam negeri kian relevan seiring pemanfaatan minyak dan gas bumi (migas) yang tetap dibutuhkan hingga nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) 2060.

Lebih lanjut, kata Nicke, porsi penggunaan migas masih menyentuh 49% dari total bauran energi domesik pada 2060. Penerapan teknologi CCUS dapat menjadi faktor penting pada industri sektor hulu migas. Apalagi industri ini tengah memasuki masa adaptasi menyambut transisi energi.