Pertamina Hulu Energi Menilai Pasar Gas di 2024 Masih Menjanjikan

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com– Sebagai Sub Holding Upstream PT Pertamina Hulu Energi (PHE), memastikan pasar gas di Indonesia di tahun 2024 mendatang masih sangat menarik.

Alasannya, beberapa discovery terakhir banyak ditemukan sumber gas dan berimbas pada pertumbuhan permintaan akan gas alam (natural gas).

“Pasar gas di 2024 masih bagus, karena beberapa discovery terakhir banyak ditemukan sumber gas,” kata Direktur Pengembangan dan Produksi Pertamina Hulu Energi Awang Lazuardi dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Rabu (11/10/2023) di Jakarta.

Di sisi lain Awang bercerita, PHE masih mengumpulkan data dari semua regional untuk mengetahui penambahan produksi migas dari lapangan-lapangan yang dioperasikan perusahaan itu.

“Belum masuk data dari semua regional, karena beberapa masuk progressing WP&B dengan SKK Migas,” jelas Awang.

Ketika ditanyakan kepadanya produksi yang diharapkan bisa menambah cadangan migas PHE apa? Lebih ke arah gas atau minyak ya? Awang memastikan perbandingannya seperti 50:50.

Dalam catatan ruangenergi.com, mengutip paparan PHE pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Senin (10/4/2023), dijelaskan bahwa berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) PHE 2023 menargetkan produksi minyak sebesar 595.000 barel minyak per hari (BOPD) atau lebih tinggi 5% dibandingkan realisasi 2022. sampai dengan triwulan I 2023 PHE telah mencatatkan realisasi produksi minyak mencapai 575.000 BOPD atau 2% di atas target dari RKAP 2023.

Adapun perincian kontribusi produksi minyak sebanyak 424.000 BOPD dari domestik dan 151.000 BOPD dari internasional. Sedangkan untuk target produksi gas di sepanjang tahun 2023 sebesar 2.763 MMCFD atau lebih tinggi 5% dibandingkan realisasi 2022. Sampai dengan Maret 2023 realisasi produksi gas PHE sebanyak 2.785 MMCFD atau telah di atas 6% dari target RKAP.

Untuk meningkatkan produksi migas di sepanjang tahun ini, PHE akan melakukan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 32 sumur di mana 28 sumur berada di dalam negeri dan 4 di luar negeri. Sampai dengan Maret 2023 realisasinya 3 sumur.

Kemudian sumur eksploitasi yang akan dibor sebanyak 943 sumur atau lebih tinggi dibandingkan realisasi 2022 sebanyak 689 sumur. Adapun sampai dengan Maret 2023 sumur eksploitasi yang sudah direalisasikan sebanyak 169 sumur. Demikian juga Workover (WO) target di sepanjang 2023 sebanyak 688 sumur, lebih besar dari realisasi 2022 sebesar 639 sumur. Sampai tiga bulan pertama tahun ini realisasinya sebanyak 169 kegiatan WO.

Adapun kegiatan Well Intervention Well Services (WIWS)sebanyak 30.159 sumur atau lebih tinggi dibandingkan 2022 sebanyak 29.316 sumur. Sampai dengan Maret 2023 sebanyak 7.176 sumur.

Untuk menudukung kegiatan pengeboran PHE di sepanjang tahun ini, PHE akan menggunakan 73 driling rigs di seluruh Indonesia dan 133 well intervention rigs.