Jakarta, Ruangenergi.com – PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) memproyeksikan perolehan pendapatan usaha sepanjang tahun ini bisa menembus Rp 123 miliar atau lebih tinggi 18,68 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 103,64 miliar.
Menurut Direktur Utama SBMA, Rini Dwiyanti, hingga akhir kuartal III 2023 pertumbuhan kinerja keuangan tetap on track sesuai proyeksi yang ditetapkan awal tahun.
“Segmentasi pasar terbesar masih didominasi sektor pertambangan untuk Balikpapan, lalu reseller (RDMP) dan perusahaan fabrikasi & machinery,” ujar Rini dalam keterangannya, Selasa (17/10/2023).
“Dengan begitu, Surya Biru Murni Acetylene optimistis bisa menutup tahun 2023 dengan pendapatan senilai Rp123 miliar,” sambung Rini.
Apabila mengacu pada pencapaian di tahun-tahun sebelumnya, kata dia, tahun 2022 lalu perusahaan kimia anorganik gas ini membukukan pendapatan Rp 103,64 miliar, sedangkan sepanjang 2021 senilai Rp 88,26 miliar.
“SBMA secara kinerja memang terus mengalami pertumbuhan sejak mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dan memanfaatkan dana IPO untuk pengembangan bisnis yang berkelanjutan,” tukasnya.
Lebih jauh Rini menambahkan, perseroan secara konsisten menjaga ketersediaan stok bahan baku, menjaga iklim internal perusahaan agar tetap kondusif dan mengedepankan layanan terbaik kepada pelanggan.
“Ini strategi SBMA dalam menghadapi tahun politik, sehingga tidak terpengaruh oleh hiruk-pikuk suasana politik,” pungkasnya.(SF)