Jakarta, Ruangenergi.com – Director Health Of Safety & Environment PT Trimegah Bangun Persada Tbk (Harita Nikel), Tonny Gultom mengatakan, potensi sektor pertambangan nikel sangat prospektif di tengah upaya pemerintah melakukan diversifikasi energi, salah satunya melalui pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai.
Hal ini disampaikan Tonny dalam diskusi bertajuk “Menelisik Prospek Energy 2024, Gurih atau Hambar?” yang digelar Forum Wartawan Energi dan Sumber Daya Mineral (FWESDM) secara Hybrid, di Club Square Plaza UOB Jakarta, Rabu (25/10).
Menurutnya, Indonesia saat ini merupakan negara di dunia yang memiliki cadangan nikel terbesar, yakni mencapai 21 juta ton. Indonesia bahkan meninggalkan jauh negara-negara seperti Amerika Serikat, Brazil, Canada, China, New Celedonia, Filipina, Russia dan banyak negara lainnya dalam hal cadangan nikel.
“Hanya Australia saja yang memiliki cadangan 21 juta ton, sama seperti Indonesia. Ini menjadikan semua pihak tertarik untuk mengetahui bagaimana pengembangannya ke depan, potensi untuk dikembangkan masih sangat besar,” katanya.
Lebih jauh Tonny yang hadir secara online dalam diskusi tersebut mengungkapkan, bahwa Trimegah Bangun Persada yang beroperasi di Pulau Obi saat ini mempekerjakan sedikitnya lebih dari 20.000 tenaga kerja, dimana 85 persen merupakan tenaga kerja Indonesia.
“Bahkan 50 persen pegawainya berasal dari Maluku Utara. Hal ini tentu berdampak positif bagi perkembangan perekonomian masyarakat setempat,” ujarnya.(SF)