Jakarta, ruangenergi.com– Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Tutuka Ariadji mengaku sudah sejak dua tahun lalu mendengar kemungkinan adanya temuan di sumur Geng North-1 di blok migas North Ganal yang dioperasikan ENI Indonesia.
Pejabat ENI ‘membisikan’,waktu itu sekitar dua tahun lalu, akan ada temuan besar di sekitar utaranya IDD (Indonesia Deepwater Development) Project. Nah sekarang di tahun 2023, terbukti ada temuan.
“Artinya apa? Perusahaan memang potensi untuk mencari, melakukan eksplorasi di daerahnya sendiri. Jadi, bagian daripada strategi juga bahwa kunci dari segalanya penemuan itu adalah experience di sub service engineering.Pengalaman di geology geophysic ya. Makin lama suatu perusahaan di situ, dia akan mengerti ke arah mana dia akan eksplorasi,” beber Tutuka dihadapan puluhan wartawan yang hadir di acara Forum Wartawan ESDM Discussion Series 2023: “Menelisik Prospek Energi 2024. Gurih atau Hambar?”, Rabu (25/10/2023) di Jakarta.
Dihadapan awak media, Tutuka menjelaskan pentingnya pengalaman di Geology dan Geophysics di perminyakan.
Lebih lanjut Tutuka menyampaikan, saat ini pihaknya tengah menanti hasil di Utara Bali atau Lombok yang sedang dieksplorasi oleh bp Indonesia.
“Menurut saya, bp bukan perusahaan yang sembarangan, punya banyak expertise dan geologis yang bagus. Dan itu akan kurang lebih bernasib sama seperti yang lain, akan berhasil menemukan. Hanya size nya yang akan kita lihat,” papar Tutuka.
Untungnya, lanjut Tutuka, di Indonesia banyak perusahaan migas multinasional punya kompetensi tinggi dan juga finansial.
“Jadi dengan kondisiĀ seperti itu (iklim investasi migas di Indonesia), kalau ditanya enak atau tidak, masih cukup enak. Kolestrolnya masih ada,” ujar Tutuka tertawa ringan.
Bukti lain bahwa bisnis migas di Indonesia masih ‘gurih’, dibuktikan dengan beraninya Petronas memindahkan kegiatan eksplorasinya ke Indonesia.
“Petronas itu melepas yang ada di 29 negara, lepas-lepas dan pindah ke sini (Indonesia). Berani eksplorasi dia (Petronas) di sini (di Indonesia). Hal-hal seperti itu saya lihat, masih cukup menariklah (iklim investasi migas) di Indonesia,” ucap Tutuka dengan mimik wajah serius.