Jakarta, ruangenergi.com- PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju dipastikan melakukan turn around (TA) selama 35 hari sejak Oktober 2023.
Kegiatan TA RU III Plaju merupakan kegiatan rutin 5 tahunan yang dilakukan oleh anak usaha dari PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).
“Kilang Plaju sedang TA. Est 35 hari, rutin 5 tahunan,” kata Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Taufik Adityawarman kepada ruangenergi.com, beberapa waktu lalu di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com, Kementerian ESDM melalui Direktur Teknik dan Lingkungan Migas terus mengingatkan kembali terkait budaya keselamatan migas yang meliputi 4 aspek yaitu keselamatan pekerja, keselamatan instalasi, keselamatan lingkungan dan keselamatan umum kepada KKKS yang melalukan kegiatan usaha Migas.
Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM Mirza Mahendra pada acara “Grand Safety Talk Major Turn Around (TA) Refinery Unit (RU) III Plaju Tahun 2023” bertempat di Lapangan Aneka Komperta Plaju, (26/10/2023), menyampaikan kepada para mitra kerja di sini (RU III Plaju), ada kurang lebih 55 perusahaan mitra kerja dengan total memberdayakan lebih dari 8.000 tenaga kerja yang terlibat.
Mirza mengharapkan dari top management mitra kerja sampai dengan seluruh para pekerja yang terlibat berkomitmen untuk menerapkan budaya keselamatan migas yang harus dijaga, tentunya juga kawan-kawan dari RU III dan seluruh jajaran KPI yang terlibat dalam major turn around ini juga tetap senantiasa mensosialisasi budaya keselamatan, dan jangan lupa untuk saling mengingatkan apabila terdapat hal-hal tidak aman.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Adityawarman dan GM Refinery Unit (RU) III Plaju Yulianto Triwibowo, serta Manajemen PT Kilang Pertamina Internasional, Manajemen RU III, Pekerja, Mitra Kerja dan Stakeholder.
Kegiatan Turn Around (TA) merupakan kegiatan pemeliharaan besar yang dilakukan secara rutin dan direncanakan secara matang di Kilang – Kilang KPI. Hal ini merupakan salah satu upaya dari Perusahaan untuk dapat menjaga dan meningkatkan kehandalan Kilang, baik dari sisi Plant Availability Factor (PAF) maupun Operational Availability (OA) yang saat ini telah masuk dalam standar 2nd Quartile (Q2) menurut benchmark Solomon.