Jakarta, ruangenergi.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menerima penyampaian secara lisan dari China Petroleum & Chemical Corporation Sinopec atas ketertarikan terhadap potensi minyak dan gas di Indonesia, tepatnya di Papua dan Sumatera.
Walau begitu, belum ada surat resmi disampaikan Sinopec ke SKK Migas untuk menyampaikan keinginan perusahaan tersebut.
“Belum ada surat resmi, hanya saja pernah menyampaikan ketertarikannya di Papua dan Sumatra,” kata Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Kamis (16/11/2023) di Jakarta.
SKK Migas menyatakan kalau saja Sinopec masuk ke Indonesia dan melakukan kegiatan eksplorasi, diharapkan bisa menambah cadangan migas Indonesia.
Dalam catatan ruangenergi.com, PT Pertamina (Persero) memperluas kerja sama bisnisnya dengan SINOPEC, perusahaan energi milik negara Tiongkok, untuk mempercepat komitmen transisi energi dan meningkatkan peluang pengembangan bisnis global.
Langkah ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktur Utama & CEO PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, dan Ma Yongsheng, Ketua Sinopec Group, di Shanghai, Tiongkok pekan lalu.
MoU antara kedua badan usaha milik negara dari Indonesia dan Tiongkok meliputi berbagai kegiatan bisnis, mulai dari hulu, hilir, hingga energi baru & terbarukan atau new & renewable energy (NRE), hingga pengembangan kemampuan sumber daya manusia. Di sektor hulu, Pertamina dan Sinopec akan memperluas kolaborasi mereka dalam kegiatan seperti pengembangan unconventional hydrocarbon, carbon capture utilization and storage (CCUS), enhanced oil recovery (EOR), dan pengeboran ultra-deep.
Ini termasuk penguatan kegiatan riset dan pengembangan serta pengembangan bisnis hulu. Sementara itu, kolaborasi di sektor hilir meliputi baik di bisnis bahan bakar dan bisnis non-bahan bakar, pelumas, aviasi, petrokimia, serta transportasi dan logistik.
Sebagai bagian dari kolaborasi di sektor NRE, kedua belah pihak akan mengeksplorasi potensi dalam pengembangan energi panas bumi, hidrogen, dan tenaga surya. Selain itu, terdapat kesepakatan untuk meningkatkan pengembangan kemampuan di kedua sisi.