Jakarta, ruangenergi.com- Berita gembira datang dari PT Energi Mega Persada (EMP) Tbk. Mereka sedang menunggu restu dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif atas niatan farm in atau akuisisi di dua blok migas yang berada di Provinsi Riau.
EMP melalui anak usahanya PT EMP Energi Gandewa, sedang dalam proses pembelian 90% kepemilikan di WK Siak.
EMP melalui anak usahanya EMP Energi Riau sedang dalam proses pembelian 90% kepemilikan di WK Kampar.
“WK Siak & WK Kampar memiliki total rata-rata produksi saat ini sekitar 2200 – 2600 barel minyak per hari. Kami masih menunggu persetujuan dari kementerian ESDM untuk akuisisi kedua aset tersebut. Terimakasih,” kata Investor Relation EMP Herwin Hidayat kepada ruangenergi.com, Rabu (13/12/2023) di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com, PT Energi Mega Persada Tbk (“EMP” atau “Perusahaan”) menyampaikan bahwa setelah melalui proses lelang terbatas, anak perusahaan EMP, pada hari ini, 31 Juli 2023, telah menandatangani perjanjian jual beli untuk mengakuisisi 2 (dua) aset migas yang telah berproduksi di Riau, Sumatra.
PT EMP Energi Gandewa mengakuisisi 90% kepemilikan dan operatorship di blok KKS Siak (“Siak”) dari PT Pertamina Hulu Energi Siak. Minyak yang diproduksikan Siak saat ini dijual melalui Terminal Dumai ke PT Kilang Pertamina Internasional (“KPI”).
PT EMP Energi Riau mengakuisisi 90% kepemilikan dan operatorship di blok KKS Kampar (“Kampar”) dari PT Pertamina Hulu Energi Kampar. Kampar juga menjual produksi minyaknya ke KPI melalui Terminal Buatan.
”Akuisisi ini sejalan dengan strategi pengembangan bisnis kami. Selain itu, mengingat kedua aset akusisi ini lokasinya berdekatan dengan beberapa aset EMP lainnya yang telah berproduksi di Riau, kami mengharapkan akusisi ini dapat mengoptimalisasikan sinergi antara aset-aset tersebut dan terus memaksimalkan partisipasi kami di program Pemerintah menuju produksi Indonesia sebanyak 1 juta barrel minyak dan 12 miliar kaki kubik gas per hari di tahun 2030,” kata Syailendra S. Bakrie, CEO dari EMP dalam keterangan tertulis 31 Juli 2023 lalu.
Saat ini, kedua blok tersebut adalah blok produksi dengan produksi harian di sekitar 2.200 barel – 2.600 barel minyak.