adaro

Begini Prediksi Adaro Terhadap Produksi Batubara di 2024, Tetap Flat Demi Jaga Pasokan ke Pelanggan

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com-PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yakin pertumbuhan produksi batubara perseroan (thermal coal) tetap alias flat di tahun 2024 mendatang.

Hal ini dikarenakan perseroan memproduksikan batubara flat agar bisa menjaga cadangan batubara dan bisa memenuhi pasokan ke pembangkit listrik pelanggan batubara Adaro.

“Produksi flat untuk memastikan menjaga cadangan batu bara dan untuk memenuhi suplai pembangkit listrik,” kata Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Hendri Tan di sela acara Year End Media Gathering Adaro pada Rabu (13/12/2023), di Jakarta.

Hanya saja dia masih belum bisa memberikan angka pasti volume produksi batu bara pada 2024 karena masih menunggu Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) Adaro disetujui.

Hendri menjelaskan, sampai September 2023, Adaro memproduksi batu bara sebesar 50,37 juta ton atau tumbuh 12 persen dari capaian tahun sebelumnya yang sebesar 12 persen.

Adapun pada 2023 Adaro menargetkan akan memproduksi batu bara thermal sebesar sekitar 62 sampai 64 juta ton.

“Rencana tahun depan, kami sedang menunggu RKAB disetujui pemerintah,” ungkap Hendri dihadapan wartawan yang hadir.

Adaro Group berada di posisi yang baik untuk mencapai target FY23 berkat dukungan eksekusi yang baik di setiap lini bisnis. Melalui pilar Adaro Energy, Adaro optimis untuk terus mewujudkan komitmennya dalam meningkatkan kontribusi bagi penerimaan negara dan kemajuan Indonesia serta menjaga ketahanan energi nasional.

Melalui pilar Adaro Minerals, Adaro terus mendukung program pemerintah dan berpartisipasi dalam program hilirisasi mineral dan pengembangan ekonomi hijau di Indonesia dengan berkomitmen membangun smelter aluminum di provinsi Kalimantan Utara. Sedangkan melalui pilar Adaro Green, Adaro terus berperan aktif dalam proyek-proyek energi terbarukan untuk hilirisasi/minerals processing serta berpartisipasi aktif dalam tender pembangkit listrik terbarukan di Indonesia dan regional