SKK Migas Terus Dorong Program Eksplorasi Secara Masif Diikuti Percepatan PoD

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com- Untuk mendukung ketersediaan sumber energi minyak dan gas yang terus meningkat, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus mendorong program eksplorasi secara masif yang diikuti dengan program percepatan POD untuk setiap penemuan cadangan baru.

Selama ada penemuan cadangan migas yang baru, serta SKK Migas mampu mendorong transformasi dari cadangan menjadi siap produksi melalui POD maka pada titik tersebut migas di Indonesia tidak akan habis dan terus.

SKK Migas terus meningkatkan investasi dibidang eksplorasi mengingat dari 128 cekungan yang sudah berproduksi hanya 20 cekungan, artinya potensinya masih menjanjikan. Giant Discovery Geng North telah menempatkan Indonesia kembali masuk dalam radar investasi hulu migas global.

“Momentum tersebut kami manfaatkan betul dengan program eksplorasi yang semakin masif di tahun mendatang. Hal ini sudah terlihat dari program kerja terkait pemboran eksplorasi yang telah ditetapkan dalam work, program & budget (WPnB) 2024”, kata Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara dalam siaran pers SKK Migas yang diterima ruangenergi.com, Sabtu (16/12/2023), di Jakarta.

Dalam catatan ruangenergi.com, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro menyampaikan SKK Migas terus mendorong pelaksanaan pengeboran eksplorasi yang masif, termasuk di daerah potensial yang selama ini belum banyak di lirik, yaitu Lampung.

Ia menjelaskan bahwa di tengah kebutuhan migas yang terus meningkat, maka untuk menjaga keberlanjutan industri hulu migas, selain upaya meningkatkan produksi dari cadangan eksisting, penemuan cadangan migas yang baru menjadi sangat penting agar industri hulu migas dapat terus memberikan dukungan bagi pembangunan nasional dan daerah.

“Untuk tahun 2023 ditargetkan program pemboran eksplorasi terus meningkat dibandingkan dengan realisasi pemboran eksplorasi tahun 2022 yang mencapai 30 sumur. Hingga Oktober 2023, realisasi pengeboran sumur eksplorasi sudah mencapai 29 sumur atau sudah hampir menyampai realisasi program serupa di tahun 2022. Oleh karenanya, kami optimis realisasi pemboran sumur eksplorasi 2023 akan lebih tinggi dari tahun lalu,” kata Hudi dalam siaran pers pada Rabu (15/11/2023), di Jakarta.

Hudi mengatakan dari 29 sumur eksplorasi yang sudah ditajak, sembilan di antaranya ditemukan cadangan hidrokarbon, dengan total sumber daya yang ditemukan sekitar 430 million barel of oil equivalent (MMBOE), sebanyak 14 sumur masih proses pemboran, dan sisanya merupakan sumur kering.

“Melihat perkembangan yang ada, kami optimis penemuan cadangan hidrokarbon tahun ini akan lebih besar dibandingkan tahun 2022. Secara jangka panjang penemuan cadangan baru akan menjadi tulang punggung bagi upaya mencapai target 2030, yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD),” kata Hudi pula.