Jakarta, Ruangenergi.com – Pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 yang dikerjasamakan dengan perusahaan konstruksi asal China, SEPCO III Electric Power Construction (SEPCO III), perusahaan Jepang Mitsubishi Corporation, serta perusahaan konstruksi lokal PT Wijaya Karya, <span;>mulai dilaksanakan pada Selasa (19/12) di Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.
Sementara dari sisi pendanaan, proyek dikomandoi anak perusahaan PT Pertamina ini telah mendapatkan stimulus dari Japan International Cooperation Agency (JICA) sebesar 155 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.506).
Menurut Direktur Utama PGE Julfi Hadi, proyek ini selanjutnya akan diakselerasi ke tahap design engineering, pengeboran fondasi Fluid Collection and Reinjection System (FCRS), serta persiapan jalur transmisi.
“PLTP ini juga ditargetkan dapat beroperasi pada akhir 2024. PLTP Lumut Balai Unit 2 memiliki potensi pengurangan emisi hingga 581,8 ribu tCO2eq per tahun,” <ungkap Julfi dalam keterangan resminya.
“Ini menjadi langkah perusahaan dalam mendukung pemerintah mencapai target bauran energi nasional sebesar 23 persen pada 2025 serta net zero emission pada 2060,” lanjut dia.
Selain PLTP Lumut Balai Unit 2, kata dia, PGE juga tengah mengembangkan proyek panas bumi lainnya guna mencapai target untuk menjadi perusahaan berkapasitas 1 Gigawatt (GW) dalam dua tahun mendatang.
“Proyek tersebut antara lain adalah Hululais (Unit 1 dan 2) sebesar 110 MW serta optimalisasi teknologi biner (berpasangan) di area-area yang sudah ada,” pungkasnya.(SL)