Sabar Ya, Masih Nego Tipis-Tipis Antara Pembeli Gas Blok Tuna dengan SKK Migas plus Harbour Energy

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) masih menunggu hasil diskusi dan negosiasi komersial antara Harbour Energy dengan beberapa calon pembeli gas dari Blok Tuna, Kepulauan Riau.

Dikarenakan wilayah/blok Tuna memang paling dekat dengan negara Vietnam maka dimungkinkan gas dialirkan melalui pipa beberapa kilometer menuju pembeli di sana.

“Wilayah itu memang paling dekat ke Vietnam karena hanya butuh pembangunan pipa beberapa kilometer. Saat ini masih berlangsung diskusi dan negosiasi komersial antara Harbour Energy dengan beberapa calon buyer (belum bisa disebutkan karena masih proses). Namun kita (SKK Migas) optimis blok tersebut dapat segera dikembangkan,” kata Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK MIgas Kurnia Chairi dalam bincang santai bersama ruangenergi.com, Rabu (03/01/2024), di Jakarta.

Dalam catatan ruangenergi.com, di tahun 2021, SKK Migas bersama Premier Oil Tuna B.V. berhasil menemukan cadangan minyak dan gas bumi di Blok Tuna.

Temuan cadangan ini diperoleh melalui pengeboran dua sumur delineasi Singa Laut (SL)-2 dan Kuda Laut (KL)-2. Sejak awal SKK Migas telah mengkategorikan kedua sumur ini ke dalam sumur kunci tahun 2021.

Keberhasilan kedua sumur ini akan membuka peluang penemuan hidrokarbon lainnya di area tersebut yang dapat membantu target pemerintah dalam mencapai produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik per hari gas pada 2030.

SKK Migas menyebut bahwa temuan cadangan di struktur SL dan KL ini sangat berpotensi menjadi temuan migas ekonomis pertama yang dapat berproduksi di Cekungan Natuna Timur. Selain itu, temuan tersebut juga semakin menegaskan kedaulatan Wilayah Republik Indonesia utamanya di perbatasan antara Indonesia-Vietnam.

Tajak Sumur SL-2 dilaksanakan pada 3 Juli 2021 dengan target batupasir Formasi Gabus. Sumur ini berhasil mengalirkan sejumlah gas dan kondensat yang cukup signifikan dari 1 interval DST. Sumur SL-2 selesai beroperasi pada 7 September 2021 dan kemudian berpindah ke lokasi struktur KL untuk melakukan pengeboran sumur KL-2.

Sumur KL-2 sendiri ditajak pada 10 September 2021 dengan target Formasi Lower Terumbu. Sumur ini berhasil mengalirkan sejumlah minyak, gas, dan kondensat yang cukup signifikan dari 2 interval DST. Sumur ini dapat diselesaikan pada 18 November 2021.