Jakarta, ruangenergi.com-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan, hingga saat ini produksi minyak mentah di dalam negeri kondisinya masih cukup menantang.
Walau saat ini banyak terjadi penurunan produksi, SKK Migas bersyukur penurunan masih bisa diperkecil.
“Kalau minyak masih challenging, tapi alhamdulilah 2023 ini kan decline kita ya cuma 1,2% dari sebelumnya 6-7% artinya membaik,” kata Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf saat di Gedung Kementerian ESDM, Selasa (02/01/2024), di Jakarta.
Nanang terus berharap dengan beroperasinya proyek migas yang dioperatori oleh Medco Energi di Lapangan Forel-Baronang pada tahun depan bisa menghasilkan tambahan produksi minyak sebesar 10 ribu barel per hari. Proyek Medco ini diharapkan dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2024.
“Di mid 2024 harapnnya nambah 10 ribu kita bisa bertahan di 610, 615 atau bahkan naik lagi memang ada juga peluang dari Sumur Hidayah.Namun Hidayah paling cepat kemungkinan 2025. Harapannya juga dari kondesat kita nambah ya kalau misal Train 3 full capacity itu kondesatnya bisa mencapai 3000 barel kemudian JTB juga sama 4500 itu lumayan, MAC yang punya HCML,” tutur Nanang.