BPMA dan Ditjen Migas Tunggu Data Andaman III dari Repsol Indonesia

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com- Badan Pengelola Minyak dan Gas Aceh (BPMA) dan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) memastikan proses terminasi blok Andaman III sudah disetujui oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Persetujuan terminasi WK Andaman III diberikan Mesdm Arifin Tasrif pada Oktober 2023 lalu kepada Repsol Indonesia.

Hanya saja, hingga kini perusahaan migas asal Spanyol itu belum selesai mengembalikan data WK Andaman III ke BPMA dan dari badan tersebut akan diserahkan ke Kementerian ESDM melalu Ditjen Migas.

“Yang andaman III, terminasi dari WK Andaman III sudah disetujui menteri di Oktober 2023. Saat ini sedang proses pengembalian data dari BPMA,” kata Direktur Kegiatan Hulu Migas Noor Arifin Muhammad kepada ruangenergi.com beberapa waktu lalu.

Terpisah, dalam kesempatan sama, Kepala BPMA Teuku M.Faisal kepada ruangenergi.com membenarkan adanya proses pengembalian data WK Andaman III dari Repsol Indonesia ke Pemerintah Indonesia. Hanya saja, hingga kini data tersebut belum diterima BPMA.

“Data dari Repsol ke BPMA masih belum diterima.Kami masih push Repsol segerakan,” tegas Teuku M.Faisal.

Dalam catatan ruangenergi.com, blok Andaman III merupakan WK Eksplorasi yang dimenangkan oleh Talisman pada lelang Wilayah Kerja pada tahun 2009. Kontrak Kerja Sama WK Andaman III menggunakan skema cost recovery dengan jangka waktu selama 30 tahun. Pada tahun 2015, Repsol mengakuisisi Talisman sehingga WK tersebut dikelola oleh Repsol.

Kemudian di tahun 2019, Petronas, perusahaan migas asal Malaysia, melalui anak usahanya Petronas Andaman B.V. resmi mengakuisisi 49% hak partisipasi WK Andaman III dari Repsol Andaman B.V., anak perusahaan Repsol S.A. (Repsol). WK ini terletak di lepas pantai Aceh dengan luas area saat ini setelah dilakukan penyisihan sebagian Wilayah Kerja seluas 4684.32 kilometer persegi.

Repsol Andaman B.V telah mengerjakan beberapa kegiatan yaitu studi G&G, akuisisi data seismik 3D seluas 3,250 km2 yang telah dilaksanakan pada tahun 2016 hingga 2018 dan pemboran eksplorasi Rencong-1X