Ditjen Migas Tegaskan Prioritas Excess Cargo LNG dari Train III Tetap untuk Domestik

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com- Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) mengatakan prioritas excess cargo LNG Kilang Tangguh dari Train III adalah memenuhi kebutuhan dalam negeri sendiri.

Apabila ada excess lagi ada potensi dikomitmenkan untuk kebutuhan ekspor LNG.

“Untuk saat ini masih dilakukan pembahasan-pembahasan dengan calon buyers domestik terutama untuk memenuhi kebutuhan smelter di dalam negeri,” kata Koordinator Penerimaan Migas, Heru Windiarto dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja 2023 Program Kerja 2024 Sub Sektor Minyak dan Gas Bumi, Selasa (16/01/2024), di Jakarta.

Dalam catatan ruangenergi.com, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat di tahun 2023 lalu, Kilang LNG Tangguh yang dioperasikan oleh bp Indonesia, telah memproduksikan 130 kargo dan dikirimkan dengan aman ke para pembeli di Asia dan Indonesia.

Bukan hanya itu saja, Tangguh telah melakukan pengapalan kargo LNG pertama dari Train III ke PT PLN tanggal 18 Oktober 2023 silam.

Alokasi 75 persen dari Kargo Tangguh Train 3 ditetapkan untuk pasar domestik melalui PLN.

Mengutip instagram@humasskkmigas, Tangguh LNG telah menerima kunjungan dari SKK Migas pada 18 dan 19 Desember 2023 lalu. Kunjungan ini dilakukan guna memonitor dan memastikan keberlangsungan proses lifting dari Kilang LNG Tangguh, termasuk persiapan lifting untuk diantarkan ke FSRU Lampung untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik milik PLN.