Jakarta, ruangenergi.com- Gabungan Usaha Penunjang Energi dan Migas (Guspenmigas) ingin Pemimpin Baru Indonesia mendatang, membela produksi dalam negeri dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN)-nya tinggi berbasis data dan fakta.
Kemudian, Pemimpin Baru Indonesia mendatang bisa memenuhi janji-janjinya. Kalau janjinya okay, Guspenmigas pasti mendukung.
“Kelihatannya kita sudah tahu yang mencla-mencle…yang jelas disitu Guspenmigas mendukung Capres (calon presiden) dan Cawapres (calon wakil presiden) itu yang mengutamakan produksi dalam negeri,” kata Direktur Eksekutif Guspenmigas Kamaluddin Hasyim dalam bincang santai bersama ruangenergi.com, Kamis (01/02/2024), di Jakarta.
Salah satu bukti dari perwujudan janji Capres, ketika dia sukses menang dan jadi Presiden RI ke-8, maka bukti dari dukungan terhadap produksi dalam negeri adalah dengan fakta kenaikan angka TKDN yang diaudit.
“Dia harus membuktikan TKDN sudah diterapkan dan angkanya diaudit. Mana buktinya, hasilnya supaya produsen-produsen anggota Guspenmigas merasakannya. Selama ini cuma dibilang TKDN tinggi, tapi mana buktinya?” ungkap Kamal yang pernah bekerja di Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) sebelum dibubarkan.
Kamal mendesak audit keberpihakan atas produksi dalam negeri dibuktikan. Disampaikan ke produsen dalam negeri bukan ke produsen abal-abal.
“Kita tahu, rumusnya masih yang lama kok..yang bisa dimonitor, tapi yang enggak dimonitor bagaimana? Istilahnya itu, eh kamu produsen dalam negeri berapa banyak pipanya dipakai di hulu migas? Yuk kita hitung. Jangan cuma laporan saja,” pinta Kamal.
Kamal meminta, transparansi hitungan jumlah TKDN berdasarkan data dan fakta bukan sekedar kata-kata dan tulisan.