Jakarta, ruangenergi.com-Inilah sejumlah alasan yang disampaikan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Ditjen Migas) Kementerian ESDM sebagai salah satu upaya peningkatan produksi dan cadangan migas nasional.
Direktorat Jenderal Migas yang dipimimpin oleh Tutuka Ariadji, seorang profesor dari ITB, menjelaskan bahwa pada tahun 2023 telah ditawarkan Wilayah Kerja Migas sebanyak 10 dari target 10 Wilayah Kerja, dengan capaian kinerja sebesar 100%.
“Keberhasilan penawaran Wilayah Kerja ini tidak lepas dari upaya-upaya Pemerintah untuk meningkatkan minat terhadap WK Migas yang ditawarkan. Ditjen Migas terus berupaya melakukan perbaikan Bentuk dan Ketentuan-Ketentuan Pokok (Terms & Conditions) Kontrak Kerja Sama agar lebih menarik, antara lain melalui improvement fiscal term diantaranya perbaikan split yang lebih menarik mempertimbangkan faktor risiko (hingga 50% untuk kategori very high risk), 100% DMO Price, besaran FTP shareable yang lebih rendah (10%) serta terms lainnya yang lebih baik untuk investor pada WK yang ditawarkan,” demikian dikutip dari instagram@halomigas.
Selain itu, dalam upaya menjamin tingkat keekonomian pengembangan lapangan migas serta guna meningkatkan keyakinan Kontraktor dalam berinvetasi, Kontraktor Wilayah Kerja aktif saat ini juga mendapat kesempatan mendapatkan insentif lainnya sebagaimana diatur dalam Kepmen ESDM 199.K/HK.02/MEM.M/2021, diantaranya tambahan split, perbaikan FTP, Investment Credit, perbaikan DMO Fee dan Percepatan Depresiasi.
Tutuka juga menjelaskan bahwa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membuka lelang 10 wilayah kerja (WK) migas pada Maret 2024.
“Untuk lelang 10 WK migas pada Maret 2024 mulai sounding dahulu, nanti Mei dimumkan saat acara IPA,” ujar Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji ditemui di Gedung Kementerian ESDM Senin (12/2/2024), di Jakarta.