Jakarta, ruangenergi.com- Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Bambang Suswanto mengatakan pihaknya telah menggelar audiensi dengan para pengusaha Bauksit yang tergabung dengan asosiasi (Asosiasi Pengusaha Bauksit & Bijih Besi Indonesia) untuk membahas berbagai hal, termasuk masalah penetapan harga.
Bambang Suswanto menyampaikan pihaknya tengah menggodok bersama dan pro aktif dengan asosiasi bauksit.
“Masalah penetapan harga indeks bauksit, memang kemarin kita mengundang dan memfasilitasi audiensi asosiasi bauksit. Dari situ mereka muncul masalah penetapan harga. Mungkin saat ini kita lagi godok bersama. Yang jelas kita pro aktif bersama asosiasi bauksit mencari solusi kebijakan yang terbaik,” kata Bambang Suswantono di hadapan DPR Komisi VII, Selasa (19/03/2024), di Jakarta.
Direktur Pengusahaan Mineral Tri Winarno menambahkan, supply and demand bauksit tidak imbang dan mengakibatkan yang punya smelter kecenderungan menekan harga bagi mereka yang punya IUP (Izin Usaha Pertambangan).
“Jadi sedang kita (Ditjen Minerba) finalkan mekanismenya seperti apa, nanti segera kita selesaikan,” cetus Tri Winarno.
Sebelumnya, masih di hadapan Komisi VII DPR RI, Bambang Suswantono memaparkan kebijakan hilirisasi mineral yang dijalankan berupa peningkatan, optimalisasi dan efisiensi industri pengolahan-pemurnian.
Untuk komoditas bauksit, percepatan operasi pabrik refinery alumina untuk mengolah bauksit domestik.Peningkatan penyerapan domestik produk alumina (SGA) dan pengaturan tata niaga. Substitusi impor dan pemenuhan kebutuhan bahan baku aluminium. Pemanfaatan sisa hasil pengolahan pabrik refinery (Red Mud).