Jakarta, ruangenergi.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan dengan peningkatan produksi gas di Indonesia, membantu negara Indonesia dalam menghadapi transisi energi yang terjadi secara global.
Transisi energi global ini telah mendorong berbagai negara di dunia untuk menuju ke penggunaan energi yang lebih clean sehingga tercapai target pengurangan emisi global, yaitu salah satunya dengan mulai menggunakan gas.
“Oleh karena itu, Indonesia bisa dikatakan siap untuk menghadapi transisi energi dengan meningkatnya produksi gas bumi,” kata Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Hudi Dananjoyo Suryodipuro dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Jumat (22/03/2024), di Jakarta.
Hudi menjelaskan juga, wilayah kerja migas (blok migas) yang sudah berproduksi dalam kurun waktu tertentu akan mengalami penurunan produksi. Penurunan ini terjadi karena setiap lapangan migas akan mencapai waktu produksi puncak dan akhirnya akan mengalami penurunan produksi jika tidak ada usaha apapun untuk menghambat laju penurunannya.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan penurunan produksi diantaranya adalah unplanned shutdown, keterlambatan jadwal onstream proyek, serta mundurnya program pengeboran.
“Oleh karena itu, SKK Migas dan KKKS terus berupaya untuk meningkatkan produksi melalui kegiatan pengeboran, workover, dan well service serta implementasi new technology yang dapat untuk menekan laju produksi. Selain itu, penemuan cadangan baru melalui kegiatan eksplorasi yang masif dapat membantu menahan laju produksi di lapangan-lapangan yang sudah tua,” ungkap pria yang gemar berolahraga sepeda dan lari marathon.