Perkuat Petrokimia Dalam Negeri, LEMIGAS Klaim Punya Formulasi OCF yang inovatif

Jakarta, Ruangenergi.com – LEMIGAS Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memiliki formulasi Organic Completion Fluids yang inovatif. Produk ini dirancang untuk memperkuat formulasi petrokimia dalam negeri dan mendukung pencapaian target produksi minyak nasional sebesar satu juta barel per hari dan gas sebanyak 12 miliar kaki kubik per hari.

“Kami berkomitmen untuk berkontribusi secara signifikan dalam upaya peningkatan produksi energi Indonesia,” kata Kepala LEMIGAS Kementerian ESDM Mustafid Gunawan dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat (26/4).

Menurut dia, berbekal instrumentasi laboratorium lengkap dan tenaga ahli yang berkompeten, LEMIGAS terus berada di garis terdepan dalam menyediakan solusi yang efektif dan menegaskan posisinya sebagai pemimpin inovasi.

“Kami berkomitmen untuk menjadi yang terbaik dalam memberikan layanan dan solusi inovatif bagi industri migas,” ujar Mustafid.

Ia juga menjelaskan laboratorium eksploitasi yang dimiliki LEMIGAS telah mampu mengembangkan formulasi fluida komplesi dengan densitas tinggi dan mendukung green product.

“OCF LEMIGAS memiliki ketahanan pada suhu ekstrem, kompatibel dengan mineral alkali dalam air formasi, memiliki laju korosif yang rendah, serta lebih ekonomis dari fluida komplesi komersial lain,” tukasnya.

Laboratorium Eksploitasi LEMIGAS, lanjut dia, menciptakan formulasi fluida komplesi berdensitas tinggi dengan memanfaatkan garam organik sitrat yang bersifat ramah lingkungan serta memiliki dampak korosif rendah terhadap logam.

“Diharapkan produk ini dapat menyubstitusi beberapa produk fluida komplesi berbasis garam nitrat dan fosfat yang kurang ekonomis dan berdampak pada peralatan produksi,” katanya.

Sebagai Unit Pengujian Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, lanjut dia, LEMIGAS telah mengembangkan formulasi fluida komplesi berbasis garam organik sitrat yang aman untuk peralatan produksi dan lingkungan.

“Produk inovasi ini diharapkan dapat memberikan solusi efektif dalam menjaga integritas sumur dan kelancaran operasi produksi migas,” ujarnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, bahwa inovasi tersebut sangat penting, karena tantangan besar dalam industri hulu migas adalah menjaga kestabilan lubang sumur dan mencegah kerusakan formasi yang dapat mengganggu proses produksi.

“Penurunan permeabilitas di sekitar area sumur menjadi isu utama yang perlu segera diatasi. Kerusakan formasi dapat terjadi akibat berbagai faktor, termasuk ketidakcocokan fluida pengeboran dan penyelesaian dengan karakteristik formasi yang ada. Hal ini dapat menyebabkan masalah serius, seperti swelling mineral lempung dan pembentukan filter cake yang menghambat aliran fluida,” paparnya.

Mustafid menambahkan bahwa pemilihan dan penggunaan fluida penyelesaian yang tepat, sangat penting untuk menjaga keseimbangan tekanan dalam sumur dan mencegah potensi kebocoran atau ledakan yang berbahaya.

“Dengan pemahaman yang mendalam tentang karakteristik fluida penyelesaian organik berbasis garam sitrat, diharapkan dapat memberikan solusi efektif dalam menjaga integritas sumur dan kelancaran operasi produksi di industri ini,” pungkas Mustafid.(SF)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *