Kapnas Dinilai Sukses dan Berhasil, Kini SKK Migas Hidupkan SCM Summit

Jakarta, ruangenergi.com- Deputi Dukungan Bisnis Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Satwiko menilai setelah sukses melaksanakan kegiatan Forum Kapasitas Nasional (Kapnas), kini pihak kembali gelar supply chain management (SCM) Summit 2024.

SCM Summit ini sudah 9 tahun tidak pernah ada lagi diselenggarakan. Selama ini SKK Migas fokus ke local content/TKDN (tingkat komponen dalam negeri) lewat kegiatan Kapnas.

“Ternyata setelah kita lihat pembinaan Kapnas cukup berhasil di bawah Pak Erwin (Erwin Suryadi, VP SKK Migas/Ketua Kapnas). Kita sekarang melihat tantangan lain. Jadi, ketika kita ada acara CEO Summit di Bogor, sekitar 2-3 bulan lalu, para CEO/COO K3S itu memberi masukan, memberikan saran,” kata Rudi dalam konferensi pers, Senin (06/05/2024) menjawab pertanyaan ruangenergi.com apa alasan diadakanya IOG SCM Summit 2024.

Rud bercerita, karena banyaknya proyek-proyek yang massive dan skala besar ini mereka khawatir masalah SCM ini akan kedodoran.

“Kita tahu penyedia barang dan jasa hanya itu-itu saja dan belum berkembang. Dulu sih banyak, namun pas waktu harga minyak jatuh sekitar tahun 2016-2017 turun, terus ditambah lagi ada Covid-19, recovernya mereka agak terlambat. Ketika kita (industri hulu migas) banyak proyek-proyek besar, termasuk PSN (proyek strategis nasional) dan Non PSN yang besar-besar, CEO-CEO itu khawatir mereka menyarankan supaya insan SCM ini duduk bersama untuk berdiskusi sambil sharing knowledge, sharing experience perusahaan-perusahaan besar ada Harbour, ada ENI, ada Inpex, ada bp, ada Mubadala, jadi mereka itu pemain global semua. Di sini nanti kita akan berkolaborasi, berdiskusi bagaimana terutama mereka punya global sourcing, kita berdiskusi bagaimana kita bisa sampai ke global sourcing mereka tentunya dengan QCD dan post quality dan deliverynya yang sesuai.,” tutur Rudi yang didamping  Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai SKK Migas, Eka Bhayu Setta.

Rudi menuturkan, proyek-proyek besar itu rata-rata cost recovery, walaupun ada yang gross split ya, walaupun teman-teman pemain global ini mempunyai teknis pengadaan barang dan jasa di negaranya masing-masing tapi mereka harus menyesuaikan masalah compliance pengadaan barang dan jasa di Indonesia.

“Dari kami sendiri akan berbenah bagaimana jiwanya tetap in place, ada compliance, ada competitiveness tapi dipersingkat. Mungkin, step nya tetap tapi waktunya kita harus lebih cepat dan itu nanti kami akan diskusikan di sini (di IOG SCM Summit 2024),” pungkas Rudi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *