Jakarta, ruangenergi.com- Wakil Direktur Utama (Wadirut) PT Pertamina (Persero) Wiko Migantoro mengatakan industri migas itu volatile-nya sangat tinggi. Tidak hanya dipengaruhi supply demand, tapi geopolitik, regulasi dan lain sebagainya.
Namun dari tahun 2021 track record Pertamina, dari masa Covid-19 sampai sekarang, menunjukan tren yang positif.
“Mudah-mudahan ini bentuk dari apa yang telah kita upayakan selama ini supaya bisa Pertamina bertahan di situasi berkembang,”kata Wiko Mirgantoro di Komisi VI DPR RI saat RDP dengan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) beserta subholding. Pembahasan terkait : 1. Evaluasi Kinerja Korporasi Tahun 2023; dan 2. Lain-Lain. Rabu(12/06/2024), di Jakarta.
Wiko bercerita, terjadi peningkatan impor migas oleh Pertamina dikarenakan supply stagnan di beberapa tahun terakhir.
“Kalau bicara industri hulu, kita perhatikan penurunan itu, declinenya tinggi dari 2015 sampai 2020. Kita perhatikan di 2021 ke sini, ke belakang, produksi nasional itu lebih stagnan.Pertamina ada di 10 (sepuluh) besar blok terbesar produksi minyak di nasional. Kalau produksi gas, alhamdulilah, sampai hari ini kita masih cukup, sehingga masih ada di ekspor. PR (pekerjaan rumah)nya adalah untuk gas, adalah bagaimana mengembangkan infrastruktur nasional untuk menyalurkan gas sebanyak-banyaknya untuk konsumen.Juga mengajak para pengguna gas, para pengguna energi primer beralih ke gas di masa transisi energi ini,” ungkap Wiko dihadapan DPR.
Indonesia, lanjut Wiko, memiliki potensi gas yang masih sangat banyak. Namun di sektor minyak, produksi stagnan.
“Kalau di kami, orang-orang hulu, secara natural ada decline.Pertamina sendiri berapa tahun ini bisa menahan natural decline.Dari 19 (sembilan belas) persen, menjadi hanya 2 (dua) persen. Dan ini dikontribusi dari program-program kerja capex (capital expenditure) yang kita keluarkan. Untuk apa capex dikeluarkan? Ya seperti dikatakan Bu Emma (Dirkeu Pertamina) tadi, ya untuk development, melakukan kegiatan infill drilling, menambah titik serap sehingga bisa melawan declining,” tutur Wiko yang duduk di sebelah Dirkeu Pertamina Emma Sri Martini saat RDP tersebut.