“Kaap Api” Simpan Bukti Kemunculan Hidrogen Alami di Permukaan

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com-Berdasarkan survei awal yang dilakukan Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) ditemukan potensi hidrogen alami di Sulawesi Tengah yang memiliki sebaran batuan ultramafik yang paling luas di Indonesia.

Badan Geologi pada tahun 2023 melakukan survei pendahuluan di daerah One Pute Jaya, Kabupaten Morowali, dan Tanjung Api, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah untuk mengidentifikasi adanya potensi hidrogen alami. Hasil survei tersebut tidak hanya mengejutkan, tetapi juga membawa kabar baik bagi masa depan energi bersih.

“Tidak seorangpun yang menyangka bahwa api abadi Tanjung Api yang telah dicatat oleh Belanda pada tahun 1869 (sebelumnya dinamai “Kaap Api”) dan lokasi pemandian air panas yang biasa dikunjungi untuk berwisata ini menyimpan bukti kemunculan hidrogen alami di permukaan,”pungkas Edy

Menurut Edy, api abadi di Tanjung Api dan mata air panas di daerah One Pute memang terbukti mengandung gas hidrogen alami, sebesar +- 20-35 % dan +- 8,5%. Gelembung-gelembung gas yang muncul di bawah permukaan laut maupun kolam mata air adalah gas hidrogen yang berasal dari proses serpentinisasi yang terjadi di bawah permukaan bumi.

“Diperkirakan, munculnya gas hidrogen ini berhubungan dengan adanya Patahan Balantak dan Patahan Matano, yang menjadi jalur migrasi gas ke permukaan. Fenomena inilah yang menyebabkan gas hidrogen keluar di Tanjung Api dan muncul bersama mata air panas One Pute,”jelas Edy.

Kisah tentang abi abadi Tanjung Api dan mata air One Pute mengingatkan kita akan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia, bukan hanya dalam bentuk minyak bumi, gas alam, dan mineral, tetapi juga dalam bentuk sumber energi bersih yang dapat menjadi game changer dalam mengatasi perubahan iklim.

Keberadaan hidrogen alami ini bisa menjadi tonggak dalam mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Potensi sumber hidrogen alami di Indoneisa cukup besar, karena selain terbentuk oleh proses serpentinisasi, hidrogen alami juga dapat terbentuk akibat proses radiolisis pada batuan mengandung unsur radioaktif, kematangan tinggi pada bahan organik (overmature) dan magma degassing pada lapangan panas bumi.