Jakarta, ruangenergi.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menilai untuk pekerjaan chemical enhanced oil recovery (CEOR) tidak mudah diterapkan di lapangan migas yang ada di Indonesia.
Itu sebabnya, SKK Migas rekomendasikan agar kontraktor kontrak kerja sama (K3S) minyak dan gas (migas) untuk mencari mitra perusahaan minyak yang sudah terbukti kompeten melakukan CEOR tersebut.
“Chemical EOR memang terlihat mudah di textbook, tapi realitanya memang tidak mudah baik aspek teknis dan komersial. Untuk memitigasi risiko tersebut, cara yang paling cepat memang mencari mitra perusahaan minyak yang sudah terbukti kompeten melakukan chemical EOR, yang tidak saja kuat secara teknis didukung oleh laboratorium dan expert, tetapi juga aspek finansial,” kata Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Senin (17/09/2024), di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com, Chemical Enhanced Oil Recovery (Chemical EOR) adalah salah satu metode Enhanced Oil Recovery (EOR) yang menggunakan bahan kimia untuk meningkatkan perolehan minyak dari reservoir. Teknik ini biasanya diterapkan setelah metode primary dan secondary recovery (seperti injeksi air) tidak lagi efektif dalam memproduksi minyak.
Jenis-jenis Chemical EOR:
- Polymer Flooding:
- Menggunakan polimer (biasanya poliacrilamida) yang dicampur dengan air dan disuntikkan ke dalam reservoir.
- Polimer meningkatkan viskositas air, membuatnya lebih mampu mendorong minyak keluar dari pori-pori batuan, sehingga meningkatkan efisiensi perolehan minyak.
- Surfactant Flooding:
- Menggunakan surfaktan (zat kimia yang bekerja seperti deterjen) untuk mengurangi tegangan antar muka antara minyak dan air.
- Ini memecah minyak yang terperangkap di dalam pori-pori batuan sehingga lebih mudah mengalir ke sumur produksi.
- Alkaline Flooding:
- Menggunakan larutan basa (alkali) seperti natrium hidroksida (NaOH) untuk bereaksi dengan asam organik dalam minyak.
- Reaksi ini menghasilkan surfaktan alami yang membantu menurunkan tegangan antar muka dan meningkatkan pergerakan minyak.
- Alkaline-Surfactant-Polymer (ASP) Flooding:
- Menggabungkan alkali, surfaktan, dan polimer untuk meningkatkan efektivitas perolehan minyak.
- Alkali membantu menghasilkan surfaktan alami, surfaktan tambahan meningkatkan pengangkatan minyak, dan polimer meningkatkan viskositas larutan untuk mendorong minyak keluar dengan lebih efisien.
Manfaat Chemical EOR:
- Dapat meningkatkan produksi minyak dari reservoir yang telah mengalami penurunan laju produksi.
- Lebih efektif dalam reservoir dengan sifat fisik tertentu yang sulit diangkat menggunakan metode EOR lainnya.
Namun, metode ini membutuhkan biaya yang cukup tinggi dan harus disesuaikan dengan kondisi spesifik dari reservoir minyak.