Jakarta, ruangenergi.com- PT Pertamina International Shipping (PIS) menegaskan bahwa hingga saat ini pihaknya sedang melakukan kajian awal bersama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) terkait rencana pembangunan Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT).
Termasuk dalam kajian tersebut adalah buffer zone yang terus dievaluasi bersama Pelindo.
“Saat ini proyek JIGT sedang dalam tahap kajian awal yang mencakup Integrated Development Plan, Market & Demand, serta Land & Infrastructure. Kajian ini direncanakan selesai pada kuartal pertama tahun 2025. Proyek ini akan dieksekusi dalam dua tahap, di mana tahap pertama akan fokus pada pembangunan infrastruktur bahan bakar (Establish Fuel) dan tahap kedua akan fokus pada pengembangan bahan bakar terbarukan (Emerging Fuels). Estimasi proyek ini untuk tahap pertama akan onstream pada kuartal kedua tahun 2028. Adapun buffer zone masih dalam kajian bersama Pelindo,” kata Pelaksana Tugas Sekretaris Perusahaan PIS, Boy Dohard Panjaitan, dalam bincang santai dengan ruangenergi.com beberapa waktu lalu di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com, Direktur Utama PT Pelindo, Arif Suhartono, menyatakan bahwa proses reklamasi lahan untuk terminal BBM ramah lingkungan tersebut ditargetkan selesai pada akhir 2024 atau kuartal pertama 2025.
“Saat ini reklamasi sedang berlangsung. Kami berharap proses reklamasi bisa rampung pada akhir tahun 2024 atau pada triwulan pertama 2025,” ujar Arif saat ditemui di kompleks parlemen pada Rabu (03/07/2024), di Jakarta.
Arif juga menjelaskan bahwa setelah reklamasi selesai, pihaknya akan membahas kelanjutan pembangunan terminal BBM yang sedang dikaji oleh Pertamina. Ia berharap Pertamina segera mengeksekusi proyek tersebut.
“Dari sisi Pelindo, tanggung jawab kami adalah menyediakan lahan. Kami berharap reklamasi lahan bisa selesai pada kuartal pertama 2025,” pungkasnya.