Jakarta, ruangenergi.com – Meskipun sumur wildcat Rotan Cinta-001 mengalami dry hole, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa tidak menyerah.
PEP berupaya mempelajari kembali data tambahan yang diperoleh dari hasil seismik 2D (dua dimensi) di sumur Rotan Cinta tersebut.
“Kita pelajari lagi data yang ada, kemarin ada tambahan data dari RC1… jangan menyerah. Tim sedang menyiapkan evaluasi post-mortemnya,” kata Direktur Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa, Wisnu Hindadari, dalam bincang santai jarak jauh bersama ruangenergi.com, Rabu (23/10/2024), di Jakarta.
Berdasarkan catatan ruangenergi.com, sumur eksplorasi RCI-001 merupakan sebuah sumur wildcat, yaitu sumur yang pertama kali dibor untuk menentukan keberadaan minyak dan gas di lokasi yang masih baru.
Hasil pemboran sumur RCI-001 ini diharapkan dapat mengonfirmasi keberadaan sumber daya hidrokarbon dengan target reservoir berupa batu pasir Formasi Halang (Pliosen Sandstone) serta membuka potensi baru (play opener) pengembangan migas darat di Provinsi Jawa Tengah.
“Kami berharap sumur eksplorasi Rotan Cinta bisa membuktikan potensi sumber daya migas yang dapat diambil hingga 17,58 juta barel minyak (MMBO) dan 14,11 miliar kaki kubik gas (BCFG),” ujar Wisnu Hindadari, Selasa (24/09/2024) lalu.
Wisnu menjelaskan, berdasarkan hasil studi, potensi hidrokarbon di wilayah Brebes terbilang cukup tinggi. Selain itu, juga teramati adanya banyak rembesan minyak di permukaan.
Menilik sejarah pengelolaan, evaluasi potensi keberadaan migas di area Rotan Cinta ini teridentifikasi melalui survei seismik 2D yang dilakukan pada tahun 1974, 1999, dan 2012. Selain itu, telah dilakukan pula integrasi evaluasi geologi dan geofisika sejak 1996 hingga 2023.