Pekerjaan Rumah untuk Swasembada Energi dari Hulu Migas

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com- Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara, mengatakan ketika berbicara tentang eksplorasi di hulu migas, banyak pihak menghendaki agar segera menemukan minyak dan gas (migas).

Padahal eksplorasi tidak bisa langsung onstream tahun ini atau tahun depan, atau dua tahun lagi.Namun butuh waktu setidaknya empat atau lima tahun lagi baru terlihat hasilnya.

“Discovery (temuan migas) baru muncul dari kegiatan eksplorasi yang masif. Kita berharap tentunya ke depan ini, ada kegiatan eksplorasi yang masif, supaya dari banyaknya kegiatan itu akan banyak discovery-discovery hydrocarbon yang besar (giant discovery),” kata Benny dalam bincang santai Media Briefing SKK Migas & IPA, Kamis (31/10/2024), di Jakarta.

SKK Migas, lanjut Benny, melihat sejak LTP (Long Term Planning) diluncurkan dari tahun 2019,pencapaiannya perlu perjuangan dimana harapannya harus naik produksi migas Indonesia.

“PR (pekerjaan rumah) utama swasembada energi itu khususnya untuk minyak, itu adalah meminimize gap. Kita kan timpang, antara produksi, apalagi sekarang produksi kita 600 ribu sementara konsumsi mungkin sekitar 1,5 juta, jadi gap nya jauh banget. Walaupun ke depan diharapkan dengan efisiensi, diversifikasi dan lain-lain, mudah-mudahan laju growth daripada konsumsi itu bisa ditekan.Nah, tetap kita butuh tambahan produksi. Satu juta pun tidak cukup, kalau kita bicara outlook ke depan. Kalaupun kita berhasil mencapai 1 juta sekalipun, tetap saja ada gap antara produksi dengan konsumsi,”ungkap Benny.