Peneliti Apresiasi Pertamina Temukan Sumber Migas di Sumur Nonkonvensional Gulamo Det-1 Blok Rokan

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, Ruangenergi.com – Peneliti Alpha Research Database Ferdy Hasiman mengapresiasi Pertamina yang berhasil menemukan sumber minyak dan gas (migas) baru, yakni sumur migas nonkonvensional (MNK) Gulamo Det-1 di Blok Rokan.

Menurut Ferdy, temuan sumur tersebut menjadi bukti bahwa BUMN energi itu terus berupaya meningkatkan produksi migas nasional.

“Tentu harus diapresiasi. Ini adalah upaya Pertamina untuk menaikkan produksi minyak dan gas bumi,” katanya dikutip di Jakarta, Senin (25/11).

Disebutkan, bahwa penemuan sumur migas nonkonvensional (MNK) ini merupakan prestasi bagi Pertamina karena berbeda dengan sumur konvensional, sumur MNK jauh lebih sulit mengingat letaknya yang lebih dalam.

Bahkan, temuan Sumur Gulamo DET-1 tersebut menjadi sumur MNK pertama di Indonesia dan merupakan tonggak sejarah bagi Pertamina dan juga industri migas nasional.

“Ini juga membuktikan, Pertamina bukan hanya mampu mengelola ladang minyak yang sudah ada (eksisting). Karena untuk eksplorasi, Pertamina juga membuktikan kemampuan dalam menemukan sumur-sumur minyak baru,” katanya.

Lebih jauh ia mengatakan, penemuan sumur migas nonkonvensional tersebut merupakan hal yang sangat berarti bagi Indonesia, oleh karena itu temuan tersebut harus segera ditindaklanjuti sehingga bisa meningkatkan lifting migas nasional.

“Dengan demikian, diharapkan juga, Pertamina terus mendukung upaya menciptakan ketahanan energi dan juga kemandirian energi,” ujarnya.

Selain itu, Ferdy berharap Pertamina akan terus melanjutkan upaya pencarian sumur-sumur baru lain, termasuk melakukan ekspansi ke luar negeri.

“Saya berharap ada penemuan-penemuan selanjutnya, karena kita tentu ingin menggenjot produksi,” katanya.

Sebelumnya, Pertamina Hulu Rokan (PHR) resmi mengumumkan Sumur Migas Non Konvensional (MNK) Gulamo DET-1 dan dinyatakan sebagai discovery atau penemuan besar. Hal itu, juga menandai keberhasilan pertama eksplorasi MNK di Indonesia.

Keberhasilan itu dicapai setelah serangkaian evaluasi hasil pengeboran, fracturing, uji rekahan (flowback test), dan well testing pada Formasi Brownshale.(Red)