Jakarta, ruangenergi.com-Terusan Panama, yang menghubungkan Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik dengan panjang sekitar 82 kilometer, pertama kali diinisiasi oleh Raja Spanyol pada abad ke-16 dan kemudian diwujudkan oleh Presiden Roosevelt, telah menjadi pendorong utama kemajuan perdagangan global.
Berdasarkan perjanjian tahun 1977 antara Amerika Serikat dan Panama, kendali penuh atas terusan ini diserahkan kepada Panama pada tahun 1999. Namun, baru-baru ini, Donald Trump melontarkan ancaman untuk mengambil alih kembali kendali Terusan Panama, dengan alasan tarif transit yang tinggi dan pengaruh China yang semakin besar di kawasan tersebut, yang dianggapnya tidak adil dan berpotensi mengganggu keseimbangan geopolitik global.
Dimensi Kedaulatan Strategis Terusan Panama Presiden Panama, José Raúl Mulino, dengan tegas menolak ancaman Trump untuk mengambil alih kembali kendali Terusan Panama. Dalam sebuah video yang diposting di X, Mulino menyatakan bahwa setiap meter persegi Terusan Panama dan area sekitarnya adalah milik Panama dan akan tetap menjadi milik Panama. Mulino juga menekankan bahwa tarif yang dikenakan oleh Panama ditetapkan secara publik dan transparan, mempertimbangkan kondisi pasar, persaingan internasional, biaya operasional, dan kebutuhan pemeliharaan. Terusan Panama dikelola secara profesional oleh Otoritas Terusan Panama (Autoridad del Canal de Panamá – ACP).
Aspek Strategis Perdagangan
• Lokasi Strategis: Terusan ini menghemat kapal dari perjalanan panjang dan berbahaya mengelilingi ujung selatan Amerika Selatan, mengurangi perjalanan hingga 7.000 mil laut.
• Volume Perdagangan: Pada tahun fiskal 2024, terusan ini mencatat 9.944 transit dan mengangkut lebih dari 423 juta ton kargo. Ini termasuk barang-barang penting seperti makanan, mineral, dan produk industri.
• Dampak Ekonomi: Terusan ini menangani sekitar $270 miliar nilai kargo setiap tahun, yang mencakup sekitar 40% dari seluruh lalu lintas kontainer AS.
• Peningkatan Efisiensi: Peningkatan operasional terbaru telah mengurangi waktu tunggu kapal dan waktu transit, meningkatkan keandalan dan keberlanjutan terusan.
• Konektivitas Global: Terusan ini menghubungkan beberapa koridor perdagangan internasional yang penting, termasuk Pantai Timur AS ke Asia dan Pantai Timur ke Amerika Latin.
Nilai perdagangan Amerika Serikat yang melintasi Terusan Panama dalam tiga puluh tahun terakhir meningkat tajam dari $150 miliar (1995) menjadi sekitar $450 miliar saat ini. Terusan ini sangat penting bagi Amerika Serikat, terutama untuk lalu lintas komoditas dari Pantai Timur ke Asia. Nilai perdagangan RRC pada tahun 1995 baru sekitar $100 juta, namun di tahun 2024 telah mencapai $1,3 miliar. Walau tampaknya seperti perbandingan Goliat dan Daud, bagi Amerika Serikat meningkatnya partisipasi RRC adalah sebuah potensi ancaman geopolitik dan geostrategis.
Nilai Strategis Lalu Lintas Energi
• Ekspor LNG AS: Terusan Panama merupakan jalur krusial untuk ekspor LNG AS ke Asia. Terusan yang diperluas ini dapat menampung 90% dari kapal tanker LNG dunia saat ini, yang secara signifikan mengurangi waktu perjalanan dan biaya transportasi. Sebagai contoh, perjalanan dari Pantai Teluk AS ke Jepang melalui Terusan Panama memakan waktu sekitar 20 hari, dibandingkan dengan 34 hari jika kapal harus mengelilingi ujung selatan Afrika.
• Dampak Pembatasan: Baru-baru ini, otoritas Terusan Panama memberlakukan pembatasan lalu lintas kapal karena kekeringan parah, mengurangi jumlah kargo LNG yang melewati terusan. Biasanya, satu kargo LNG melewati terusan setiap hari, tetapi sekarang hanya diperbolehkan tiga hingga empat kali per bulan. Hal ini menyebabkan peningkatan kemacetan dan waktu perjalanan yang lebih lama untuk pengiriman LNG.
• LPG dan Etana: Selain LNG, Terusan Panama juga melihat lalu lintas yang signifikan dari LPG (liquefied petroleum gas) dan etana. Ekspor LPG AS melalui terusan telah meningkat, dengan Januari 2024 mencatat kenaikan 12% dalam volume transit LPG dibandingkan Desember 2023.
Tarif Transit Trump menunjuk kenaikan tarif signifikan melalui terusan yang dapat mempengaruhi ekonomi ekspor-impor AS yang melalui Terusan Panama. Berikut adalah tabel yang merangkum beberapa tarif tol ilustratif untuk berbagai jenis kapal yang menggunakan Terusan Panama, termasuk penyesuaian yang dilakukan setelah perluasan pada tahun 2016:
Jenis Kapal | Dasar Pengukuran | Original lock (Pra-2016) | Extended lock (Pasca-2016) | Rentang Saat Ini (2024) |
Kapal Kontainer | Per TEU | $74–$82 | $90–$100 | $105–$120 |
Kapal Curah (Bulk) | Ton PC/UMS | $3.24 per ton | $4.50 per ton | $4.85–$5.50 per ton |
Kapal Tanker (LNG/LPG) | Per meter kubik atau ton | N/A | $3.00–$3.50 per ton | $3.75–$4.20 per ton |
Kapal Penumpang (Pesiar) | Per tempat tidur | $135–$140 per tempat tidur | N/A | $150–$165 per tempat tidur |
Kapal Pengangkut Kendaraan (RoRo) | Per ruang kendaraan (setara CEU) | $70–$75 | $85–$90 | $95–$110 |
Kapal Kecil (mis., yacht) | Panjang Kapal (kaki) | $800–$1,500 | N/A | $2,000–$3,000 |
Potensi Ancaman Kehadiran RRC
Nilai perdagangan Amerika Serikat dibanding RRC saat ini masih sangat jauh perbandingannya, namun demikian tanda-tanda penguatan peran RRC untuk jangka panjang di sekitar Panama dan Amerika Latin semakin nyata. Kehadiran RRC melalui bendera BRI (Belt and Road Initiative) yang dicanangkan oleh Presiden Xi Jinping dalam rangka meningkatkan koneksi ekonomi dan infrastruktur antara Tiongkok dengan berbagai negara, juga menerobos tetangga Amerika Serikat ini. Beberapa di antaranya yang signifikan adalah:
• Pengembangan Pelabuhan Margarita Island: China Landbridge Group membeli pelabuhan terbesar di Pulau Margarita dan memulai proyek pembangunan pelabuhan deepwater baru bernama Panama Colón Container Port (PCCP). Proyek ini diperkirakan akan meningkatkan kapasitas pelabuhan hingga 3 juta TEU per tahun.
• Jalur Kereta Api Cepat: China Railway Design Corporation menyusun studi kelayakan untuk jalur kereta api cepat sepanjang 391 km yang menghubungkan Panama City dengan perbatasan Costa Rica. Proyek ini diperkirakan akan memakan waktu enam tahun dan menciptakan ribuan lapangan kerja.
• Jembatan Atlantik: Vinci Construction membangun Jembatan Atlantik di Colón, Panama, yang merupakan jembatan cable-stayed beton terpanjang di dunia dengan span utama 530 meter. Jembatan ini memungkinkan kendaraan melintasi Terusan Panama tanpa terganggu oleh operasi penutupan terusan.
Walaupun keterlibatan RRC utamanya adalah di bidang ekonomi, banyak yang mengkhawatirkan hal tersebut dapat digunakan ganda termasuk untuk kepentingan infrastruktur militer di masa depan, bahkan termasuk untuk spionase. Trump telah menyatakan kekecewaannya terhadap apa yang dianggapnya sebagai praktik tidak adil, termasuk pengaruh perusahaan milik negara China dalam mendapatkan kontrak menguntungkan untuk operasi pelabuhan dan perluasan terusan.
Pilar Strategis Maritim dan Kemiliteran
Terusan Panama adalah titik sempit strategis (chokepoint) untuk perdagangan dan militer. Kontrol atau penguasaan atas titik tersebut dapat mempengaruhi aliran lalu lintas atau sumber daya. Secara historis, Angkatan Laut Amerika Serikat pada masa Perang Dunia menggunakannya untuk lalu lintas pergeseran kapal termasuk kapal selam antara Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik secara lebih cepat. Pada masa Perang Dingin, angkatan laut memposisikannya sebagai aset strategis untuk penempatan cepat pasukan, yang efisien dari segi waktu, bahan bakar, dan fleksibilitas. Setelah pengalihan pengendalian pada tahun 1999, Amerika Serikat tetap memiliki hak untuk mengintervensi apabila netralitas terusan terancam.
Saat ini, Amerika Serikat juga berkepentingan menggunakannya untuk misi-misi kemanusiaan, operasi pertahanan, dan mempertahankan kesiapan operasional latihan-latihan militer.
Catatan Penutup
Memasuki tahun 2025, dunia menyaksikan kembalinya Donald Trump ke tampuk kekuasaan untuk kedua kalinya (Trump 2.0). Sementara itu, Presiden Xi Jinping telah memasuki masa jabatan ketiganya, dengan dukungan konstitusi yang memungkinkan kepemimpinan seumur hidup.
Di tengah persaingan geopolitik yang semakin intens antara Amerika Serikat dan China, Terusan Panama menjadi salah satu titik fokus utama. Presiden Panama, José Raúl Mulino, dengan tegas mempertahankan kedaulatan negaranya atas terusan tersebut, menolak ancaman Trump untuk mengambil alih kembali kendali.
Di Indonesia, Presiden Prabowo melanjutkan program Presiden Jokowi, dengan fokus pada penataan menyeluruh sektor ekonomi dan politik nasional. Dengan semangat Merah Putih dan tekad bersama masyarakat, kita berharap Presiden Prabowo dapat memanfaatkan dinamika geopolitik dan persaingan global ini untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Dalam konteks ini, Indonesia harus cermat dalam membaca peta kekuatan global dan mengambil langkah strategis yang tepat untuk memastikan kepentingan nasional tetap terjaga.
Selamat Tahun Baru 2025
Penulis
Sampe L. Purba – Doktor Geostrategi Energi – Universitas Pertahanan, Alumni PPRA Lemhannas RI