Jakarta, ruangenergi.com- Achmad Muchtasyar usai dilantik sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM) Bahlil Lahadalia, pada Kamis (16/01/2025), memastikan akan melakukan upaya peningkatan lifing minyak dan gas (migas) Indonesia.
Peningkatan lifting memang menjadi bagian yang harus diperhatikan, untuk mendukung Asta Cita dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
“Ya, peningkatan lifting itu kan memang menjadi bagian yang harus kita perhatikan ya. Menjadi program utama peningkatan lifting. Karena apa? Kita untuk mendukung Asta Cita Bapak Prabowo.Dimana kemandiran energi salah satu dari lifting,” kata Achmad Muchtasyar kepada wartawan, termasuk ruangenergi.com
Achmad menjelaskan ada 5 (lima) langkah strategis yang akan dia kerjakan dalam waktu dekat ini sebagai Dirjen Migas.
Pertama, peningkatan lifting untuk kemandirian energi sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Kedua, meneruskan program biodiesel/biosolar. Ketiga, bagaimana mengembangkan idle well. Keempat, mengefisienkan proses-proses supaya menjadi lebih cepat. Kelima, mengevaluasi apa saja yang menjadi masalah ketika plan of development (PoD) sudah diserahkan kepada kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) namun tidak kunjung dikerjakan pengembangan lapangan migas, alias mangkrak.
” Itu menjadi tumpuan, apa namanya itu, detail dari kita mendukung Asta Cita itu untuk kemandiran energi,” tegas Achmad.
Achmad, yang pernah bekerja di Bpmigas dan SKK Migas, tegaskan masih banyak yang perlu dibenahi dalam tata kelola migas di Indonesia.
” Yang pasti kita harus bagaimana mentargetkan itu realistis. Tapi dengan realistis itu kita harus maksimalkan. Realistisnya cakep nggak Pak? Nah, saya nggak mau menjadikan suatu hal yang terpegang, tetapi intinya harus realistis. Kalau 1 juta tidak realistis, ya tidak realistis. Tetapi bagaimana yang realistisnya seperti apa, tapi yang realistis pun harus dioptimalkan. Jangan udah realistisnya segini kita kurang-kurangin. Bahkan kalau bisa melampaui dari realistis itu, yang syukur-syukur impian kita satu juta bisa. Tetapi kita harus yang realistis,” jelas Achmad dengan tegas.