Ditawarkan Potensi Migas di Suriname, Pertamina Hulu Energi Masih Mempertimbangkan Loh

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Kuta, Bali, ruangenergi.com- Berbagai upaya untuk menambah cadangan minyak dan gas (migas) dilakukan Subholding Upstream Pertamina Groups, termasuk mencarinya di luar negeri.

Namun, Pemerintah Republik Indonesia mengharuskan Pertamina untuk membawa kembali minyak temuannya di luar negeri dibawa pulang ke Indonesia.

Direktur Eksplorasi SHU Pertamina Hulu Energi (PHE) Muharram Jaya Panguriseng mengatakan walau pihak Pemerintah Suriname menawarkan potensi WK Migas kepada PHE, namun belum diambil kesempatan tersebut.

“Tentu saja kita menunggu kebijakan Pemerintah Indonesia, karena saya yakin ada komponen geopolitik yang diperhitungkan, bukan semata-mata bukan karena ada tidak minyak di situ tidak? Geopolitik bisa gak ada gangguan di jalan kalau kita bawa pulang (minyak) ke rumah (Indonesia)? Kalau ada gangguan di jalan berarti ketahanannya masih ketergantungan pada kondisi yang masih kita coba pelajari,” kata Muharram kepada peserta media gathering SHU PHE, termasuk ruangenergi.com, Selasa (11/02/2025),di Kuta, Bali.

Hasil penelusuran ruangenergi.com,

Suriname memiliki potensi migas yang cukup besar, terutama di wilayah lepas pantai (offshore) di Cekungan Guyana-Suriname. Berikut beberapa poin penting terkait potensi migas di negara ini:

1. Penemuan Cadangan Besar

  • Dalam beberapa tahun terakhir, Suriname mengalami lonjakan eksplorasi migas yang signifikan, terutama setelah beberapa penemuan besar di blok lepas pantai.
  • Blok 58 adalah yang paling menjanjikan, dengan penemuan minyak oleh konsorsium TotalEnergies dan APA Corporation.
  • Penemuan di Blok 58 serupa dengan sumber daya di lepas pantai Guyana, yang sudah lebih dahulu berkembang dengan temuan miliaran barel minyak oleh ExxonMobil.

2. Estimasi Cadangan

  • Hingga 2023, perkiraan sumber daya minyak di wilayah lepas pantai Suriname mencapai lebih dari 6 miliar barel.
  • Cekungan Guyana-Suriname diperkirakan memiliki potensi total lebih dari 13 miliar barel minyak dan 32 triliun kaki kubik gas alam.

3. Perusahaan yang Beroperasi

  • TotalEnergies dan APA Corporation: Beroperasi di Blok 58 dan berencana melakukan pengembangan lebih lanjut.
  • ExxonMobil: Terlibat dalam eksplorasi di Blok 59 dan beberapa wilayah lainnya.
  • Staatsolie, perusahaan migas nasional Suriname, juga memiliki peran dalam pengelolaan blok-blok migas.

4. Pengembangan & Investasi

  • TotalEnergies telah mengumumkan keputusan investasi final (FID) untuk pengembangan Blok 58 pada 2024, dengan target produksi pertama sekitar 2028.
  • Suriname menarik investasi besar dari perusahaan migas global karena kedekatannya dengan proyek Guyana yang sangat sukses.

5. Tantangan & Prospek

  • Infrastruktur minyak dan gas di Suriname masih terbatas, sehingga perlu investasi besar untuk mendukung produksi.
  • Stabilitas politik dan regulasi menjadi faktor kunci dalam menarik lebih banyak investor.
  • Jika pengembangan berjalan lancar, Suriname bisa menjadi eksportir minyak besar baru di Amerika Selatan, mengikuti jejak Guyana.

Suriname berpotensi menjadi pemain utama dalam industri migas global jika proyek-proyek offshore-nya berhasil dikembangkan dengan baik.