Bph Migas Pastikan Shell Maupun Citadel dan Serfas Belum Lapor Peralihan Kepemilikan SPBU

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com-Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra mengatakan hingga saat ini Shell Indonesia maupun Citadel Pacific dan Serfas Group belum secara resmi memberitahukan kepada Badan Pengatur Hilir Migas (Bph Migas) terkait pengalihan kegiatan operasional maupun kepemilikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Shell.

Bph Migas berharap kepada siapapun perusahaan (termasuk yang berniaga bahan bakar minyak/BBM) patuh terhadap regulasi yang ada dan terkait distribusi BBM kepada masyarakat agar dipastikan lancar.

“Kami belum bisa menanggapi terkait hal ini karena belum mendapat pemberitahuan resmi dari pihak-pihak terkait. Harapan kami semua yang berniaga di Indonesia patuh terhadap regulasi yang ada dan terkait distribusi BBM kepada masyarakat tetap lancar, tepat volume dan tepat dengan kualitas prima dan dengan layanan terbaik untuk masyarakat. INU sendiri merupakan perizinan yang dikeluarkan oleh Ditjen Migas,” kata Yapit dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Minggu (25/05/2025), di Jakarta.

Dalam catatan ruangenergi.com, baru-baru ini, Citadel Pacific bersama dengan Sefas Group membentuk usaha patungan untuk mengakuisisi bisnis stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Shell Indonesia, yang mencakup sekitar 200 stasiun dan terminal penyimpanan bahan bakar di Gresik.

Meskipun kepemilikan berpindah, merek Shell akan tetap beroperasi di Indonesia melalui perjanjian lisensi merek.