Lapor Pak, Sultan Aceh Sampaikan Niatannya Bangun Kilang Minyak dan Petrokimia di Aceh

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com- Kembali, kabar gembira disampaikan oleh Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto bahwa Sultan Aceh H Teuku Badruddin Syah menyampaikan niatannya untuk membangun kilang minyak dan petrokimia di Aceh.

Adapun sumber bahan bakunya gas dari blok South Andaman. Sedangkan sumber minyak mentahnya dari Iran dan India maupun Rusia.

“Ijin lapor Sultan Aceh H Teuku Badruddin Syah ini segera membangun Kilang Minyak dan Petrokimia di Aceh untuk Hilirisasi, Insya Allah bulan depan financial closing , sumber bahan baku dari Andaman, Iran dan India/Rusia,” kata Djoko Siswanto bercerita ke ruangenergi.com, Kamis (29/05/2025), di Jakarta.

Dalam catatan ruangenergi.com, Pemerintah Provinsi Aceh juga mengembangkan Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong di Kabupaten Aceh Besar.

KIA Ladong dirancang untuk mendukung berbagai sektor industri, termasuk industri kimia, dan menyediakan infrastruktur seperti fasilitas pergudangan, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), dan dermaga. Kawasan ini bertujuan untuk menarik investasi dan mendukung pertumbuhan industri di Aceh.

Kemudian, di Provinsi Aceh, terdapat dua proyek industri petrokimia utama yang sedang dikembangkan, yakni pabrik metanol di Meulaboh, Aceh Barat dan pabrik pupuk NPK PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Aceh Utara

Pabrik Metanol di Meulaboh, Aceh Barat, poyek ini merupakan hasil kerja sama antara PT Powerindo Cipta Energy (PCE) dari Indonesia dan China National Chemical Engineering Corporation (CNCEC) dari Tiongkok. Pabrik ini direncanakan untuk mengolah 1,1 juta ton batu bara menjadi 600.000 ton metanol per tahun.

Lokasinya berada di mulut tambang batu bara di Meulaboh, Aceh Barat, dengan nilai investasi mencapai USD 560 juta (sekitar Rp 7,9 triliun). Proyek ini diperkirakan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 600–700 orang dan direncanakan memasuki tahap konstruksi pada pertengahan tahun 2022

Pabrik Pupuk NPK PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Aceh Utara, dikerjakan oleh PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), bagian dari holding Pupuk Indonesia. Perusahaan itu telah membangun pabrik pupuk NPK (Nitrogen, Phosphor, Kalium) di Kabupaten Aceh Utara. Pabrik ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Februari 2023 dan memiliki kapasitas produksi sebesar 500.000 ton per tahun. Nilai investasi untuk pembangunan pabrik ini mencapai Rp 1,7 triliun. Pabrik ini menggunakan teknologi dari Petrokimia Gresik dan bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan nasional serta mengurangi ketergantungan pada impor pupuk.