exxonmobil

Wah Mantab Ini Info, EMCL Klaim Bagaimana BU Produksi Lebih dari PoD

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com- Muhammad Nurdin Senior Vice President ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) menyampaikan bagaimana lapangan Banyu Urip dapat berproduksi melebihi dari apa yang telah ditetapkan dalam POD.

Hingga saat ini sudah memproduksi sekitar 700 juta barel minyak meskipun sejak 2021 sudah fase proses decline. Oleh karenanya, EMCL harus melakukan sesuatu agar produksi dapat dijaga tetap optimal dengan agresif menerapkan teknologi seperti penggunaan low dosis acid menggantikan metode umum yang dilakukan secara mekanikal, sehingga bisa menekan decline sejak tahun 2021.

Demikian disampaikan Nurdin pada Raker Eksploitasi Industri Hulu Migas 2025 beberapa waktu lalu.

Nurdin mengatakan perlu ada proyek baru untuk menggenjot produksi minyak melalui proyek Banyu Urip Infill Clastic yang mampu memberikan peningkatan produksi dalam jumlah signifikan.

“Saat ini EMCL sedang melakukan kampanye pengeboran yang berjumlah 7 buah terdiri atas 5 carbonat infill dan 2 clastic,” tuturnya.

Dalam catatan ruangenergi.com, salah satu lapangan migas terbesar di Indonesia, dioperasikan oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). Produksi utama berasal dari karbonat Kujung, tapi ada indikasi eksplorasi atau pengembangan juga menyasar zona klastik (clastic layer) baik sebagai target utama atau sekunder.

Kegiatan pengeboran infill clastic bisa merupakan upaya untuk eksploitasi zona sekunder atau zona tipis yang belum optimal diproduksi.

Program infill clastic BU, rencana total: 7 sumur infill (5 yang menembus formasi karbonat + 2 sumur infill pada formasi klastik).Drill pertama, sumur B‑13, diproduksi sejak 27 April 2024.Berikutnya adalah sumur B‑12, yang juga menjawab target WP&B; saat cleanup B‑12 menghasilkan sekitar 5.000 BOPD dan diharapkan naik menjadi 13.000 BOPD.