Bunyu, Kalimantan Utara, ruangenergi.com– Di garis depan perbatasan Indonesia, PT Pertamina EP (PEP) Bunyu Field dan Pertamina Hulu Energi Nunukan Company (PHENC) tak hanya berfokus pada eksplorasi migas, tetapi juga aktif membangun kesehatan masyarakat.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial (TJS) bertajuk “Ketinting” (Keluarga Terlindung Stunting) dan “Buset” (Bunyu Sehat), kedua entitas Pertamina ini berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mencegah stunting dan meningkatkan kesadaran gizi di Pulau Bunyu.
Sepanjang Juni 2025, beragam kegiatan digulirkan. Mulai dari pelatihan intensif untuk lebih dari 70 kader Posyandu dari seluruh desa di Kecamatan Bunyu, memastikan mereka mahir dalam pengukuran tumbuh kembang anak. Tak hanya itu, 57 alat ukur Posyandu pun diperiksa dan dikalibrasi demi akurasi data. Puncaknya, kelas gizi edukatif diselenggarakan bagi remaja putri dan ibu hamil, menanamkan pemahaman gizi sejak dini sebagai investasi masa depan.
Brando Sitinjak, Pjs Senior Manager PEP Bunyu Field, menegaskan bahwa inisiatif ini adalah investasi nyata untuk generasi yang lebih sehat dan berdaya saing. Senada, Yuli, S.Sos, Kepala Seksi Sosial dan Ekonomi Kecamatan Bunyu, mengapresiasi program ini karena mengatasi kendala kurangnya pemahaman kader di lapangan.
Dony Indrawan, Manager Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), menyambut baik sinergi ini. “Dukungan pemerintah setempat menegaskan manfaat program sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Program “Ketinting” dan “Buset” adalah cerminan komitmen Pertamina dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta berkontribusi nyata pada pencapaian SDGs, terutama dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan, pendidikan berkualitas, dan kemitraan untuk tujuan.
Melalui penguatan Posyandu, edukasi gizi, dan kolaborasi lintas sektor, Pertamina bersama masyarakat Pulau Bunyu memperkuat fondasi untuk generasi yang bebas stunting dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045.