Lapor Pak! 15 Proyek Hulu Migas Non-PSN Siap Onstream di 2025, Tambahan Produksi Capai 64 Ribu BOEPD

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com— Industri hulu migas Indonesia memasuki fase percepatan produksi. SKK Migas menyampaikan bahwa sebanyak 15 proyek non-Proyek Strategis Nasional (non-PSN) ditargetkan onstream pada 2025, dengan total tambahan kapasitas produksi mencapai 78.035 barel setara minyak per hari (BOEPD) dan 896 MMSCFD gas.

Investasi dari proyek-proyek ini diperkirakan menembus US$ 832,7 juta, dengan kontribusi produksi aktual sekitar 21.764 BOPD minyak dan 237 MMSCFD gas. Beberapa proyek utama yang sudah dijadwalkan onstream antara lain:

  • Balam GS Upgrade (PHR) – Sudah onstream sejak 16 Mei 2025, kapasitas 35.000 bopd
  • CEOR Minas (PHR) – Onstream Q4 2025
  • Terubuk (Medco E&P Natuna) – Sudah onstream 24 April 2025, kapasitas gas 60 MMSCFD
  • Sisi Nubi AOI (PHM) – Onstream Q4 2025, kapasitas 120 MMSCFD
  • BUIC-C14 (ExxonMobil Cepu) – Onstream Juni 2025, kapasitas 13.500 bopd

Keberhasilan proyek ini akan sangat bergantung pada penerapan prinsip manajemen proyek yang kuat: On Time, On Budget, On Scope (OTOBOS). SKK Migas menekankan perlunya sense of urgency, kolaborasi erat antar pihak, serta perubahan mindset menuju profesionalisme dan komunikasi terbuka.

Selain proyek non-PSN, ada pula empat proyek strategis nasional (PSN) besar seperti Tangguh UCC, IDD & Geng North, Abadi Masela, dan Asap Kido Merah (FLNG) yang mencerminkan potensi tambahan produksi nasional lebih dari 3.500 MMSCFD gas dan 62.000 bopd minyak, dengan total investasi mencapai US$ 35,56 miliar.

“Semua pihak harus bersinergi. Kita berada di kapal yang sama, jika satu gagal maka proyek ikut terdampak. Risiko harus dikelola dari akar masalahnya,” kata Kepala Divisi Prokom SKK Migas Hudi D Suryodipuro mengutip paparan dari manajemen proyek skk migas dalam sesi Edukasi Media beberapa waktu lalu.

Dengan pendekatan berbasis manajemen proyek kelas dunia, SKK Migas mendorong KKKS untuk mempercepat fase produksi demi mencapai target 1 juta BOPD dan 12 BSCFD pada 2030.