Jelas Sekali, PGN Dukung Alihkan Gas Ekspor ke Pasar Domestik, Siap Terima 5 Kargo LNG di Semester I-2025

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com– PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mendukung langkah pemerintah yang meminta SKK Migas mengalihkan sebagian volume gas ekspor yang tidak terserap ke pasar dalam negeri. Langkah ini dinilai dapat meningkatkan monetisasi gas domestik, terutama dari Blok Natuna, sekaligus menjaga ketahanan energi nasional.

Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, menjelaskan bahwa perusahaan berperan aktif dalam proses pengalihan ini melalui koordinasi dengan berbagai pihak.

“PGN berkomitmen mendukung pemerintah dengan menjadi mitra yang menjembatani pengalihan gas ekspor ke pasar domestik,” ujarnya dalam diskusi media, Jumat (1/8/2025), di Jakarta.

Hingga Semester I-2025, PGN telah menerima realisasi 5 kargo LNG domestik. Selain itu, perusahaan sedang membahas sejumlah rencana kontrak jangka panjang dengan berbagai mitra, termasuk:
-Mubadala (Blok Andaman)
Petronas (Blok Bukit Panjang)
– KUFPEC (Blok Anambas)
– Inpex(Blok Masela)
– Mondor (Blok Tungkal)

Harga LNG Dipengaruhi Pasar Global dan Dampak Positif bagi Investor

Meskipun diproduksi di dalam negeri, harga LNG yang diperoleh PGN tetap dipengaruhi oleh harga minyak mentah Indonesia (ICP) dan kondisi pasar global. Fajriyah menegaskan, harga LNG bersifat fluktuatif mengikuti indeksasi minyak dunia. Namun, PGN berupaya mengoptimalkan biaya sesuai regulasi untuk memastikan harga tetap terjangkau bagi pelanggan domestik.

Kebijakan pengalihan gas ekspor ke pasar domestik ini dinilai sebagai langkah strategis yang dapat meningkatkan utilisasi infrastruktur gas nasional sekaligus membuka peluang investasi baru di sektor hulu hingga hilir migas. Dengan dukungan PGN, pemerintah berharap pasokan gas dalam negeri semakin stabil, mendorong pertumbuhan industri dan ketahanan energi.Investor dapat memantau perkembangan ini sebagai sinyal positif bagi prospek bisnis PGN dan sektor migas Indonesia ke depan.