Lapor! RI-Kazakhstan Siap Perkuat Kerja Sama Energi, MoU Segera Diteken Saat Kunjungan Kenegaraan

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Astana, Kazakhstan, ruangenergi.com – Hubungan bilateral Indonesia dan Kazakhstan memasuki babak baru yang menjanjikan, terutama di sektor energi. Duta Besar RI untuk Kazakhstan merangkap Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman, melakukan pertemuan strategis dengan Menteri Energi Kazakhstan yang baru dilantik pada Maret 2025, Mr. Yerlan Akkenzhenov, di Astana.

Pertemuan tersebut berlangsung hangat dan produktif, memperkuat komitmen kedua negara untuk segera merealisasikan potensi besar kerja sama di bidang energi. Dubes Fadjroel didampingi oleh Tenaga Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bidang Percepatan Produksi, Investasi dan Manajemen Risiko, M. Iksan Kiat, B.Eng, M.Eng, M.Sc., yang turut menjajaki peluang strategis kerja sama investasi energi.

Menuju MoU Energi RI-Kazakhstan

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Yerlan menyatakan komitmennya untuk mempercepat finalisasi draft Memorandum of Understanding (MoU) yang telah diajukan oleh pihak Indonesia. Draft tersebut saat ini sedang dalam kajian lintas kementerian dan lembaga Kazakhstan.

“Draft MoU direncanakan akan ditandatangani oleh Menteri ESDM RI dan Menteri Energi Kazakhstan pada momentum kunjungan kenegaraan tingkat Kepala Negara. MoU ini tidak hanya menjadi payung kerja sama antar pemerintah, tapi juga membuka jalan kolaborasi langsung antara pelaku usaha kedua negara,” ujar Dubes Fadjroel optimis.

Kolaborasi Strategis Hulu-Hilir Energi

Pertemuan ini juga menjadi forum pembahasan potensi kolaborasi di sektor energi migas (hulu-hilir), energi terbarukan, hingga riset dan pengembangan kebijakan energi. Dubes Fadjroel menyampaikan bahwa penjajakan kerja sama antara Pertamina dan perusahaan migas nasional Kazakhstan, Kazmunaygas, terus mengalami kemajuan.

Tenaga Ahli Menteri ESDM, Iksan Kiat bercerita kepada ruangenergi.com, menjelaskan peluang besar yang ditawarkan Indonesia dalam pengembangan hilirisasi migas, termasuk proyek pembangunan storage dan refinery. Tak hanya itu, Kazakhstan juga didorong untuk melakukan counter-investment di sektor hulu migas Indonesia.

Kecocokan Politik dan Generasi Pemimpin Muda

Menariknya, Menteri Yerlan juga menunjukkan antusiasme tinggi untuk bertemu dengan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, guna mengeksplorasi kerja sama lebih lanjut. “Beliau melihat kesamaan semangat dan visi antara kedua negara yang menganut politik luar negeri bebas aktif serta memiliki pemimpin-pemimpin muda dan progresif,” ujar Iksan.

Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap peran aktif KBRI Astana dalam mendukung diplomasi energi. “Kami sangat terbantu dengan dukungan penuh KBRI Astana. Berkat pendekatan proaktif ini, kami optimis ide-ide kolaborasi konkret akan segera terwujud,” imbuhnya.

Kazakhstan, Kunci Energi Asia Tengah

Kazakhstan dikenal sebagai ekonomi terbesar di Asia Tengah, dengan kekayaan migas dan mineral strategis, termasuk tanah jarang. Dengan kapasitas produksi minyak mencapai 1,8 juta barel per hari, Kazakhstan merupakan pemain utama dalam pasar energi global—posisi strategis yang menjadikannya mitra penting bagi Indonesia dalam memperkuat ketahanan energi nasional, sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo.