Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com— Menanggapi pemberitaan di Ruang Energi pada Kamis (7/8) yang menyebut kinerja sumur EB-13 menghasilkan produksi tiga kali lipat berkat teknologi multi stage fracturing (MSF), General Manager PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), Muzwir Wiratama, menyampaikan klarifikasi resmi terkait data aktual dan teknis sumur tersebut.
Menurut Muzwir, pengeboran sumur EB-13 dilakukan dengan metode directional dengan konfigurasi single fract zone pada dua zona target, yakni E-34 dan E-35.
“Hasil uji terakhir per 5 Agustus 2025 menunjukkan laju produksi minyak sebesar 132 barel minyak per hari (BOPD) dengan watercut sekitar 21%,” ujar Muzwir kepada ruangenergi.com, Kamis (07/08/2025), di Jakarta.
Lebih lanjut, PHE ONWJ menegaskan bahwa upaya peningkatan produksi masih terus berjalan. Tim teknis sedang melaksanakan optimisasi sistem gas lift, serta secara bertahap melakukan bean up pada choke valve untuk memantau dan meningkatkan kinerja sumur secara optimal.
“Sumur EB-13 masih dalam tahap performance monitoring. Kami optimis produksi bisa ditingkatkan dengan intervensi yang tepat dan bertahap,” tambahnya. Adapun Mitra Fract: Halliburton dan Mitra Rig: PVD-2.
Muzwir menyampaikan, dengan potensi yang masih terbuka di lapangan EB, PHE ONWJ tetap berkomitmen menjaga keselamatan operasi serta optimalisasi produksi secara berkelanjutan.
“Kami akan terus melakukan evaluasi dan intervensi sesuai perkembangan performa sumur,” tutup Muzwir.