Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com— PT Pertamina (Persero) tengah menyiapkan langkah strategis dalam pengembangan energi terbarukan melalui pemanfaatan pohon aren sebagai bahan baku bioetanol. Proyek percontohan (pilot project) direncanakan akan digarap di beberapa wilayah di Indonesia. Pertamina pelajari potensi aren di Sulawesi Utara, menyusul kajian intensif yang kini tengah dilakukan.
Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza, menyebut bahwa inisiatif ini dapat menjadi game changer dalam upaya transisi energi nasional. “Kami sedang melakukan kajian menyeluruh untuk menentukan lokasi yang paling sesuai. Aren punya potensi besar, baik dari sisi energi maupun dampak sosialnya,” ungkap Oki saat berbincang via sambungan telepon dengan ruangenergi.com, Jumat (08/08/2025), di Jakarta.
Lebih lanjut, Oki menegaskan pentingnya keterpaduan antara konsep bioetanol berbasis aren dengan arah kebijakan energi nasional. “Apalagi BBM kita masih disubsidi, maka konsepnya harus benar-benar matang dan terintegrasi,” tambahnya.
Dari Desa untuk Energi Negeri
Pertamina melihat aren sebagai tanaman strategis: tumbuh liar di berbagai daerah Indonesia, bernilai ekonomis, dan produktif menghasilkan nira yang bisa diolah menjadi bioetanol berkualitas tinggi.
Langkah ini juga menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung target Net Zero Emission 2060, sekaligus mendorong pemberdayaan ekonomi desa berbasis energi bersih.
Secara terpisah, Direktur Proyek dan Operasi PT Pertamina NRE, Norman Ginting, dalam kunjungan bersama ruangenergi.com ke pabrik gula aren Masarang di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, mengatakan bahwa pihaknya tengah mendalami potensi konversi gula aren menjadi bioetanol.
“Kami fokus mempelajari volume produksi dan keekonomian bioetanol dari gula aren. Ini bukan hanya proyek energi, tapi juga proyek sosial,” jelas Norman.
Manado Bisa Jadi Contoh
Prototipe pengembangan bioetanol aren di wilayah Manado menunjukkan hasil menjanjikan. Potensi produksi diperkirakan mencapai 876.000 kiloliter per tahun, cukup untuk menyuplai seluruh kebutuhan bensin di Sulawesi Utara — secara mandiri dan berkelanjutan.
Teknologi yang digunakan pun sudah mampu memproduksi fuel-grade bioetanol (99,6%), yang siap bersaing di pasar bahan bakar alternatif global.
Jika terealisasi, proyek bioetanol aren ini tak hanya akan memperkuat ketahanan energi nasional, tetapi juga membuka peluang besar bagi ekonomi lokal di wilayah penghasil aren.