Produksi Motor Listrik U tuk Kepolisian Korea Selatan

Industri Motor Listrik Diminta Siap Hadapi Era Pasca-Subsidi, CARSURIN: “Uji Baterai Sekarang atau Tertinggal”, Catat Itu!

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com— Setelah euforia subsidi motor listrik memudar pada akhir 2024, industri kendaraan listrik roda dua di Indonesia kini memasuki babak baru yang penuh tantangan.

PT CARSURIN Tbk (CRSN), operator laboratorium pengujian baterai terdepan di Tanah Air, mengingatkan para pelaku industri agar tidak terlena oleh kebijakan jangka pendek.

Pesan tegas itu disampaikan Direktur PT CARSURIN Tbk, Harold David Loevy, dalam International Battery Summit pada 5 Agustus 2025 lewat pidato kunci berjudul “Melampaui Subsidi: Membangun Ekosistem Baterai EV yang Siap Masa Depan.”

Menurut Loevy, penurunan penjualan motor listrik setelah kuota subsidi habis seharusnya menjadi alarm bagi industri. “Kesiapan, bukan reaktivitas, yang akan menentukan fase pertumbuhan berikutnya,” ujarnya, dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

Ia menekankan bahwa menunda uji keselamatan baterai adalah risiko besar—bukan pilihan netral—karena potensi kerugian reputasi dan operasional dari produk yang gagal di pasar.

Meski uji keselamatan baterai mengacu pada standar UN R136 atau SNI 8872 saat ini masih bersifat sukarela di Indonesia, Loevy mengingatkan bahwa negara lain seperti Korea Selatan, India, dan Vietnam sudah menjadikannya bagian dari regulasi, tanggung jawab produsen, syarat asuransi, hingga tata kelola rantai pasok.

“Sertifikasi baterai bukan biaya akibat regulasi—melainkan investasi strategis. Pengujian bukan tentang pasar hari ini; melainkan tentang menguasai pasar esok hari,” tegasnya.

PT CARSURIN Tbk sendiri mengoperasikan fasilitas pengujian baterai EV tercanggih di Indonesia, terakreditasi untuk SNI 8872 (setara UN R136) dan tengah menambah akreditasi UN 38.3 untuk keamanan transportasi, serta pengujian kinerja berbasis SNI 9102. Fasilitas ini memungkinkan produsen menguji ketahanan, perilaku termal, dan siklus hidup baterai sebelum diluncurkan ke pasar.

Dalam acara tersebut, CARSURIN juga menyerahkan sertifikat SNI 8872:2019 kepada LG Energy Solution Ltd asal Korea Selatan, menegaskan posisinya sebagai pionir keselamatan baterai EV di Indonesia.

Loevy menutup paparannya dengan ajakan agar produsen baterai, importir, dan merek motor listrik memanfaatkan kelesuan pasar sebagai momentum persiapan. “Mereka yang berinvestasi dalam pengujian baterai sekarang akan jadi yang paling siap saat pasar kembali bangkit.”