Pekanbaru, Riau, ruangenergi.com-Di tengah gegap gempita perayaan 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, ada kisah yang jarang tersorot. Kisah tentang para pekerja migas — garda terdepan penopang ketahanan energi nasional — yang setiap hari berjibaku di lapangan demi memastikan roda ekonomi negeri tak pernah berhenti berputar.
Di jantung Blok Rokan, ladang minyak legendaris yang telah bekerja lintas generasi, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona Rokan menjadi saksi sekaligus pelaku sejarah. Di sinilah ribuan pekerja, siang dan malam, menjaga agar setiap tetes minyak yang mengalir menjadi denyut nadi pembangunan.
Sejak fajar kemerdekaan merekah, Indonesia tak pernah lepas dari ketergantungan pada energi. Dari nyala lampu di rumah-rumah hingga mesin industri, dari mobilitas warga hingga ketahanan pangan, semuanya butuh energi. Dan di sinilah peran vital para pekerja migas PHR menemukan maknanya. Mereka bukan sekadar karyawan — mereka adalah penjaga obor kemerdekaan.
Bayangkan teriknya matahari Riau yang membakar kulit. Di tengah panas itu, para pekerja PHR tetap sigap mengoperasikan sumur-sumur tua penuh sejarah, mengeksplorasi potensi baru di kedalaman bumi, dan merawat fasilitas produksi yang rumit. Pekerjaan ini tak hanya menuntut keahlian, tapi juga keberanian dan dedikasi tanpa batas.
Setiap barel minyak dari Blok Rokan bukan sekadar angka di laporan produksi. Itu adalah kontribusi nyata untuk negeri — pemasukan bagi APBN, bahan bakar bagi pembangunan infrastruktur, dan penggerak ekonomi daerah.
Tantangan tak kecil. Produksi alamiah blok matang seperti Rokan cenderung menurun. Namun, dengan teknologi seperti Enhanced Oil Recovery (EOR), Migas Non-Konvensional (MNK), perawatan sumur presisi, dan efisiensi operasional, para “pejuang energi” ini terus menjaga Rokan sebagai salah satu tulang punggung migas nasional.
Dampaknya melampaui kilang. Kehadiran PHR memicu pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan menghidupkan industri penunjang. Program pemberdayaan masyarakat — dari pendidikan, kesehatan, lingkungan hingga UMKM — menjadi bukti komitmen membangun bangsa dari hulu hingga hilir.
“Kami percaya, ketahanan energi adalah fondasi kemandirian bangsa. Para pekerja kami adalah bukti nyata bahwa semangat juang dan inovasi mampu menjaga pasokan energi kita. Di usia ke-80 kemerdekaan, kami bertekad terus berada di garis depan demi masa depan Indonesia yang lebih cerah,” ujar GM Zona Rokan, Andre Wijanarko.
Di momen peringatan kemerdekaan ini, PHR mengajak seluruh masyarakat memberi hormat pada para pejuang energi. Mereka memang tak berdiri di barisan parade, tapi dari perut bumi Riau, mereka menyalakan obor kemerdekaan setiap hari.