MKEI & UNHAN RI Gelar Kelas Hulu Migas 2025: Dorong Revolusi Teknologi Energi Nasional

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com– Masyarakat Ketahanan Energi Indonesia (MKEI) bersama Fakultas Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan Republik Indonesia (FMP UNHAN RI) sukses menggelar Kelas Hulu Migas 2025 bertema “Revolusi Teknologi Hulu Migas Indonesia” pada Kamis (14/8/2025) di Kampus UNHAN RI, Salemba, Jakarta.

Acara ini menjadi bagian dari program strategis MKEI dan UNHAN RI dalam memperkuat sinergi pendidikan, penelitian, dan pengembangan strategi ketahanan energi nasional, khususnya di sektor hulu migas yang kini semakin ditopang oleh inovasi teknologi.

Dekan FMP UNHAN RI, Mayjen TNI Dr. Priyanto, S.I.P., M.Si (Han), membuka kegiatan dengan menekankan bahwa penguasaan teknologi energi bukan hanya soal industri, tetapi juga soal kedaulatan bangsa. “Hulu migas adalah salah satu pilar pertahanan negara. Siapa yang menguasai teknologi, dialah yang akan memimpin,” tegasnya.

Sementara itu, keynote speech disampaikan oleh Yayan Setiawan, Vice President Eksplorasi, Pengembangan & Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, yang mewakili Deputi EPMWK SKK Migas, Rikky Rahmat Firdaus. Yayan mengulas kebijakan terbaru terkait Enhanced Resource Management for Working Area yang tengah menjadi fokus SKK Migas dalam mendukung keberlanjutan produksi nasional.

Ketua Umum MKEI, Awaf Wirajaya, S.T., M.Han., menyampaikan komitmen organisasi dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor. “MKEI berkomitmen menjadi jembatan antara akademisi, industri, dan pemuda energi. Kita harus teguh mengejar target 1 juta BOPD dan 12 BSCFD gas pada 2030,” ujarnya.

Dalam sesi pertama, Andri Kristianto, Community Investment Manager Harbour Energy, membahas strategi ketahanan energi berbasis pertahanan negara hingga peran KKKS dalam mendukung ketahanan nasional. Ia juga menyoroti program pemberdayaan masyarakat dan peluang karir di industri migas.

Sesi kedua menghadirkan Edy Karyanto, Direktur Perencanaan Strategis, Portofolio, dan Komersial Pertamina Hulu Energi (PHE). Ia menekankan pentingnya inovasi eksplorasi-produksi serta strategi PHE dalam mengoptimalkan portofolio migas nasional menuju keberlanjutan energi.

Diskusi interaktif yang dipandu Dr. Sri Murtiana, S.Sos., M.M., berlangsung dinamis dengan antusiasme peserta yang terdiri dari pejabat eselon, dosen, mahasiswa pascasarjana, hingga mitra strategis industri migas.

Apresiasi juga datang dari Wakil Dekan I FMP, Laksada Dr. Yanda Dwira Firman Z., S.T., M.C.M., yang menyebut kolaborasi ini sebagai langkah nyata dalam menyiapkan SDM unggul di sektor energi.

Ketua MKEI, Awaf Wirajaya, menutup kegiatan dengan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. “Dukungan SKK Migas, Pertamina Hulu Energi, UNHAN RI, Harbour Energy, dan Energi Mega Persada (EMP) adalah bukti bahwa bersama-sama kita bisa membangun ketahanan energi nasional dan menyiapkan generasi penerus yang menguasai teknologi hulu migas di era global,” katanya.

Kegiatan ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada para narasumber dan moderator, menandai berakhirnya Kelas Hulu Migas 2025 yang sarat gagasan strategis dan semangat kolaborasi.