Bandung, Jawa Barat, ruangenergi.com– Kolaborasi strategis antara kampus dan industri migas resmi terjalin. Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Bumi Indonesia (IAFMI) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pada Jumat (22/8/2025) di Gedung Rektorat ITB, Jalan Tamansari, Bandung.
Dikutip dari website ITB, dijelaskan kerja sama ini tidak sekadar seremonial. Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., menegaskan, sinergi dengan IAFMI akan membuka jalan riset kolaboratif yang lebih erat antara kampus dan industri.
“Dengan mempertemukan pelaku industri, teknologi, dan akademisi, kita bisa masuk ke isu-isu strategis seperti carbon capture yang menjadi peluang baru bagi Indonesia di masa depan,” ujar Tatacipta.
Ketua Umum IAFMI, Ir. Taufik Aditiyawarman, M.M., PMP., IPU., menambahkan bahwa industri migas Indonesia masih menyimpan potensi besar, terutama di kawasan timur.
“Tantangan kita bukan hanya soal fasilitas produksi, tetapi bagaimana mendorong lahirnya teknologi baru yang relevan. Kolaborasi dengan ITB adalah langkah nyata memperkuat kapasitas nasional dalam menghadapi tantangan global energi,” tegasnya.
Lewat MoU ini, ITB dan IAFMI sepakat mengembangkan program bersama mulai dari riset kolaboratif, pengembangan kurikulum, hingga penyusunan standar industri energi baru dan terbarukan.
Kolaborasi ini menandai lahirnya ekosistem pengetahuan dan praktik yang menghubungkan kampus dengan dunia industri – sebuah langkah penting menuju pengelolaan energi Indonesia yang lebih berkelanjutan, inovatif, dan berdaya saing global.